Advertorial

Viral, Sosok Habib Umar Assegaf Ngamuk Saat Ditertibkan Petugas PSBB Surabaya, Mengapa? Simak Kronologi Sebenarnya

May N

Editor

Intisari-online.com - Sebuah video viral di media sosial terkait cekcok dan adu mulut pria yang menolak ditertibkan oleh petugas PSBB Surabaya.

Sosok pria tersebut adalah Habib Umar Assegaf, asal Bangil Jawa Timur.

Ia ngamuk pada petugas check point PSBB Surabaya.

Dalam video viral itu, Habib Umar Assegaf bahkan sempat saling dorong dengan seorang petugas Satpol PP Surabaya.

Baca Juga: Ketahuan Langgar Lockdown, Wali Kota Ini Bersembunyi dalam Mati, Pakai Masker, dan Berpura-pura Jadi Mayat,Langsung Saja Dibawa Kantor Polisi

Sang petugas Satpol Surabaya itu kini melaporkan Habib Umar Assegaf ke Polda Jatim karena dianggap telah melanggar aturan PSBB Surabaya.

Habib saat itu mengenakan gamis dan peci putih dan cekcok dengan petugas gabungan yang berjaga di pos pemeriksaan check point PSBB di Tol Satelit Surabaya.

Ia juga terlihat saling dorong dengan seorang petugas satuan polisi pamong praja atau Satpol PP setempat.

Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Trunoyudo, Kamis (21/05/2020), membenarkan adanya kejadian itu.

Baca Juga: Protes APD Kurang dan Hanya Terima Gaji Rp750.000 per Bulan, 109 Petugas Medis Mogok Kerja, Tapi Aksi Mereka Malah Berujung Pemecatan

Menurut dia, insiden itu terjadi saat petugas melakukan pemeriksaan terhadap mobil merek Toyota Camry di exit tol Satelit Surabaya.

Peristiwa tersebut diketahui terjadi pada Rabu, 20 Mei 2020 sekitar pukul 16.45 WIB.

Ketika itu, mobil bernomor polisi N1B itu diminta putar balik oleh petugas karena melanggar aturan PSBB.

Adapun pelanggarannya antara lain pengemudi mobil tersebut tidak menggunakan masker, jumlah penumpang di mobil itu pun melebihi ketentuan yang diatur selama penerapan PSBB.

Baca Juga: Mampu Menutup 'Pintu Masuk' Virus Corona ke Dalam Tubuh Hingga 70%, Ganja Disodorkan untuk Tangani Covid-19, Ini Cara Pakainya

Karena itu, mobil tersebut diminta petugas putar balik oleh petugas.

Namun, penumpang yang ada di dalam mobil tak terima.

Ia kemudian turun dari mobil dan mulai cekcok dengan petugas gabungan yang berjaga.

Seorang polisi mencoba merayu sang pria bergamis agar tetap memutar balik mobilnya.

Baca Juga: Operasi Sangat Rahasia: Indonesia Beberapa Kali Membeli Senjata dari Israel Seperti Senapan Serbu hingga Jet Tempur Meski Tak Punya Hubungan Diplomatik, Kok Bisa?

Namun, pria bergamis itu tetap menolak dengan nada tinggi.

Tak lama berselang, datang seorang petugas berseragam Satpol PP yang ikut menegur penumpang mobil tersebut.

Cekcok pun tak bisa dihindari sampai akhirnya terjadi aksi saling dorong antara pria bergamis itu dengan petugas Satpol PP.

Setelah dilerai petugas lainnya, mobil Toyota Camry berwarna hitam itu akhirnya putar balik.

Baca Juga: Kemunculan Wanita Ini Buktikan Korea Utara Memang Sedang Dalam Masalah, Dennis Rodman Ungkap Petunjuk Paling Sahih Jika Negeri Sahabatnya Sedang Kacau

Trunoyudo juga membenarkan pria bergamis yang mengamuk karena mobil Camry yang ditumpanginya disuruh putar balik itu ialah Habib Umar Abdullah Assegaf Bangil.

Dia adalah Pengasuh Majelis Roudhotus Salaf, Bangil, Pasuruan, Jawa Timur.

"Pemeriksaan dilakukan karena plat mobil N, bukan L atau W.

Saat PSBB plat nomor selain L dan W memang diminta putar balik saat masuk ke Surabaya," kata Trunoyudo, Kamis (21/5/2020).

Baca Juga: Aneh Tapi Nyata, Militer Israel Selalu Kalang Kabut Saat Diserang Roket 'Rumahan' Hamas, 'Iron Dome Missile Defense System' Saja Jadi Tak Efektif

Menurut Trunoyudo, petugas ketika itu sudah mengingatkan pemilik mobil dengan baik dan humanis.

Namun direspons oleh pria bergamis itu dengan kata-kata kasar.

"Saat pelaksanaan PSBB, warga harus disiplin menegakkan aturan protokoler kesehatan, untuk sama-sama memutus rantai penyebaran Covid-19," ujar Trunoyudo.

Kronologi lengkap

Baca Juga: Sengitnya 'Operation Badr:' Kisah Kemenangan Perang Atas Israel Lewat Pertempuran Brutal Satu Lawan Satu yang Diawali Tembakan Meriam dan Hantaman Peluru

Kasatlantas Polrestabes Surabaya Kompol Teddy Chandra menerangkan, kronologi insiden percekcokan antara pria berjubah putih itu dengan sejumlah aparat petugas gabungan di lokasi.

Insiden tersebut terjadi sekira pukul 16.45 WIB.

Saat itu, petugas sedang melakukan razia kendaraan jenis mobil yang hendak melintas di depan pos check point exit Tol Satelit.

Tibalah sebuah mobil jenis sedan hitam yang diketahui Toyota Camry bernopol N 1 B.

Baca Juga: Dari Akurasi dan Daya Tembaknya yang 'Jempolan,' Inilah 5 Senapan Sniper Terbaik di Dunia, Amunisinya Bisa Tembus Beton Lho!

"Kendaraan dilakukan pemeriksaan pelanggaran PSBB yang didapati adalah tidak menggunakan masker, ada yang tidak menggunakan masker," ujarnya saat dikonfirmasi TribunJatim.com, Kamis (21/5/2020).

Kedua, muatan penumpang melebihi kapasitas yang telah diatur dalam aturan PSBB Surabaya.

"Kedua pelanggaran PSBB-nya itu adalah kapasitas penumpang untuk jenis mobil tersebut sudah melebihi batas 50 persen.

Kalau jenis kendaraan sedan berarti kan kapasitasnya hanya 3 orang satu di depan dan 2 di belakang dengan ada spasi kanan kiri, tengah kosong," terangnya.

Baca Juga: China Siapkan Dana Besar Demi Musnahkan Sarang Virus Corona, Setiap Ekor Hewan Liar akan Dihargai Hingga Rp5 Juta Jika Penjual Mau Lakukan Ini

Saat petugas sedang memberi pemahaman, Habib Umar Assegaf keluar dari mobil.

"Bapak kami hormati ya. Bapak dengar baik-baik," ujar petugas polisi ke arah pria berjubah itu.

Bukannya menuruti permintaan petugas.

Pria berjubah itu justru membalas.

Baca Juga: Covid Hari Ini 22 Mei 2020: Total 20.162 Kasus Covid-19 di Indonesia, Wapres Ma'ruf Amin Minta Masyarakat Shalat Idul Fitri di Rumah

"Saya jauh lebih baik," tukasnya.

Namun balasan itu tak membuat petugas mundur.

Petugas polisi itu justru terus berupaya memberikan pemahaman kepada si pria tersebut.

"Saya udah bilang baik-baik. Kalau yang lain itu nurut Pak.

Baca Juga: Dari Tentara Cantik Yunani anti-Nazi di Perang Dunia II Sampai Milisi Kurdi di Suriah yang Bikin ISIS Takut, Ini Dia Sederet Wanita Tangguh nan Cantik dalam Pertempuran

Yang tidak pakai masker, mulai sana dipakai," ujar petugas polisi seraya mengarahkan tangannya ke jalan raya di belakangnya.

Mendengar pernyataan dari sang polisi, pria berjubah itu kemudian menjawab dengan nada bicara yang terdengar berat.

"Penyakit itu orang yang tidak sembahyang," tukas pria berjubah itu seraya melenggang meninggalkan si petugas polisi.

Tak ingin kalah, sang polisi kembali menyodorkan argumen bantahan.

Baca Juga: Tak Terduga, Bukan di Wuhan atau AS, Sarang Virus Corona Terbesar Dunia Ternyata di Lokasi Ini, Ahli Menyebut: Sebaiknya Kita Tidak Main-Main

"Siapa yang tidak sembahyang. Apakah bapak sendiri yang sembahyang," jelasnya.

Di lain sisi, petugas Satpol PP yang turut menghentikan mobil hitam yang diduga ditumpangi oleh pria berjubah, juga ikut andil memberikan pengertian terhadap pria berjubah tersebut.

"Bapak ini juga sudah melebihi muatan. Bapak ini saya ingatkan," ujar petugas Satpol PP.

Baca Juga: Masih Nekat ke Pasar Demi Lebaran di Tengah Pandemi Covid-19? Penelitian Terbaru Buktikan Bahwa Itu Tak Ubahnya 'Bunuh Diri', Pantas Indonesia 'Pecah' Rekor!

Tapi si pria berjubah itu malah makin berang.

Berkali-kali ia meneriakkan kata mundur memberikan intruksi pada sopir mobil warna hitam itu yang tampak masih duduk di bangku kabin kemudi.

"Mundur. Mundur," pekik parau pria berjubah itu.

Sang polisi sebelumnya pun kembali muncul.

Baca Juga: Alasan di Balik Ratusan Tenaga Medis yang Dipecat dari Rumah Sakit di Tengah Pandemi Corona: 'Kita Kan Lagi Perang Menghadapi Covid-19'

Dia kembali menyampaikan pengertian kepada pria berjubah itu.

"Muatannya 5, tidak boleh Pak. Pak ini ketentuan. Jangan marah. Jangan mentang-mentang Bapak," ujarnya dengan nada meninggi.

Namun tak disangka, ternyata pria berjubah itu makin berang, dengan menyebut petugas dengan kata-kata kasar.

(Luhur Pambudi)

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul "KRONOLOGI Sebenarnya Video Viral Habib Umar Assegaf Ngamuk pada Petugas PSBB Surabaya"

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini

Artikel Terkait