Advertorial
Intisari-Online.com - Peru menjadi salah satu negara yang memiliki banyak kasus positif virus corona (Covid-19).
Menurutdata dari worldometers.info pada Jumat (22/5/2020),Peru melaporkan ada 106.769 kasus positif virus corona.
Sementara itu ada 3.148 kasus kematian dan 43.533 pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh oleh pemerintah Peru.
Karena negaranya memiliki lebih dari 100.000 kasus virus corona, Peru menerapkan lockdown dan memberlakukan jam malam di seluruh wilayah.
Namun faktanya masih saja ada warga yang melanggar.
Dan siapa yang menyangka bahwa yang melanggar itu adalah seorang walikota.
Ya, dilansir dari Insider.com pada JUmat (22/5/2020), Jaime Rolando Urbina Torres, Wali Kota Tantara,kota di distrik Castrovirreyna,Perukedapatan keluar dari rumah.
Tak hanya itu, dia juga dilaporkan 'minum-minum' bersama teman-temannya pada Senin malam (18/5/2020).
Aksi mereka ketahuan karena di saat yang bersamaan, polisidatang untuk memeriksa keadaan.
Lucunya, ketika ketahuan melanggar pedoman lockdown,polisi mengatakan Wali Kota Tantara itu kemudian berusaha menghindari penangkapan.
Melansir dariTimes of London,Urbina Torres terbaring di peti mati dengan menutut mata rapat dan masker di wajahnya.
Aksi konyolUrbina Torres bahkan diikuti oleh teman-temannya.
Terlihat mereka juga bersembunyi di peti mati yang ada di ruangan yang sama.
Dibawa ke kantor polisi untuk interogasi
Tak lama kemudian, petugas kepolisian membangunkan Urbina Torresdan membawa dia dan teman-temannya ke kantor polisi untuk diinterogasi.
Namun, tuntutan yang diajukan belum diketahui.
Aparat polisi kemudian merilis foto Wali Kota Tantarayang terbaring di peti mati mengenakan masker dan sweater rajut berwarna biru.
Kritik media lokal
Secara terpisah, media lokal mengkritikaksi yang dilakukanWali Kota Tantaratersebut.
Dia dinilai sebagai pejabat yang tidak menanggapi pandemivirus coronasecara serius.
Menurut El Comercio,ia hanya tinggal di Tantara delapan hari sejak lockdown diberlakukan.
Lalu Urbina Torres itu dilaporkan belum menerapkan langkah keselamatan publik.
Pada 9 Mei 2020, warga mengadakan pertemuan darurat dan mendesak Urbina Torres untukmelakukan pemeriksaan keselamatan.
Serta membangung tempat karantina untuk kasus yang sudah dikonfirmasi.
Tapi Urbina Torres belum melakukan keduanya.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
(Artikel ini telah tayang diTribunnews.comdengan judul "Langgar "Lockdown, Wali Kota Tantara, Peru Pura-pura Mati dan Bersembunyi dalam Peti")