Intisari-online.com - Pada pertengahan Maret 2020, seorang profesor penyakit menular Liverpool School of Tropical Medicine, Paul Garner, mengalami "sedikit batuk".
Ia kemudian berdiskusi tentang virus corona baru dengan David Nabaro, perwakilan Inggris untuk urusan pandemi.
Pada akhir diskusi secara daring ini, Nabarro pun menyarankan Garner untuk segera pulang dan mengisolasi diri.
Garner pun melakukannya.
Baca Juga: Indonesia Terlanjur Borong Su-35, China Malah Ungkap Kekecewaannya Gunakan Jet Tempur Tersebut
Beberapa hari kemudian, ia mendapati dirinya mengalami gejala infeksi yang semakin serius.
"Gejalanya aneh sekali," ungkap Garner sebagaimana dikutip The Guardian, Jumat (15/5/2020).
Gejala tersebut termasuk kehilangan indra penciuman, berat, dada terasa kencang, dan jantung berdebar.
Pada satu titik, Garner sempat berpikir bahwa dirinya akan mati.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR