Belakangan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan, mudik lokal dilarang.
Ia menyarankan mudik virtual.
Situasi ini menimbulkan kekhawatiran tersendiri bagi Ikatan Dokter Indonesia.
Anggota Bidang Kesekretariatan, Protokoler, dan Publik Relations Pengurus Besar (PB) IDI, Dr Halik Malik mengatakan, adanya pelonggaran ini membuat IDI khawatir terkait potensi penyebaran virus corona yang lebih luas.
Baca Juga: Ini Beda Introvert dengan Ambivert, Ketertarikan Bidang Sosial Berbeda
"Kita ketahui mudik Lebaran adalah momen migrasi terbesar di Indonesia.
"Tentu kekhawatirannya pemudik akan membawa virus corona ke kampung halamannya," ujar Halik saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (16/5/2020).
Kondisi ini, kata dia, berisiko terjadinya potensi ledakan kasus atau second wave karena penularan massif di berbagai daerah setelah Lebaran.
"Disarankan warga Jabodetabek yang telanjur mudik untuk melakukan karantina 14 hari sesampainya di tujuan masing-masing," kata dia.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR