Pemilik toko travelling dan pakaian dingin, Chong menyebut hal ini terjadi karena kelembaban mal tidak seperti biasanya.
"Karena suhu mal tergantung pada pendingin udara, mungkin menjadi lembab karena suhu dingin tiba-tiba naik," ujar Chong.
"Suhu tinggi mengakibatkan uap air di udara sekitar ruangan sehingga jamur cenderung tumbuh," lanjut pria berusia 47 tahun tersebut.
Ia mengaku telah menutup tokonya sejak pemberlakuan MCO dan lockdown di Malaysia.
Baca Juga: Hadapi Corona: Ini 20 Makanan dengan Masa Hidup yang Lebih Lama
Chong menerangkan banyak jamur yang tumbuh di dompet, ransel dan tas kulit.
"Ini membuat produk terlihat kurang menarik, tetapi tidak mengurangi fungsinya. Kami hanya perlu menggunakan sedikit minyak dan memolesnya dengan kain bersih," pungkas Chong pada The Star.
Selain jamur, pedagang lain juga mengeluh barang dagangan mereka penuh debu.
"Beberapa produk yang berada di rak display penuh debu karena kami tidak bisa membersihkan ini selama lockdown. Beruntung banyak produk yang sudah kami amankan dengan membungkus kertas sebelum MCO," ujar Lai, pedagang dompet dan tas.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR