Advertorial
Initisari-Online.com - Senapan robot yang 'tidak pernah luput' mengubah tentara menjadi penembak jitu - dan SAS tertarik.
Senapan yang selalu menembakkan tembakan dengan sempurna dapat mengubah setiap prajurit menjadi penembak jitu.
Teknologi pintar SMASH mengunci target menggunakan komputer.
Itu dapat dipasang ke senapan apa pun dan diatur untuk merevolusi perang dengan memastikan serangan langsung dengan setiap peluru.
Special Air Service (SAS) Inggris dikatakan tertarik setelah Delta Force Amerika menyebut teknologi ini 'luar biasa.'
Cara kerjanya yakni dengan menempatkan kotak merah di sekitar target, prajurit kemudian memilih yang ingin mereka tembak.
Ketika pelatuk ditarik, teknologi ini akan menghitung jarak, sudut, arah dan kecepatan target, ditambah arah angin sebelum menembakkan peluru.
Ini dapat digunakan siang dan malam, dan akan kembali ke mode "tembakan bebas" normal dengan satu sentuhan tombol.
Baca Juga: Lempari Batu ke Jendela Tetangga, Pria Ini Berakhir Tragis Ditembak Mati Polisi
Uji coba di AS telah menunjukkan bahwa teknologi dapat mengenai target secara langsung dengan tepat dan akurat.
Dilansir dari Daily Star, Sabtu (9/5/2020), seorang sumber pertahanan senior mengatakan: "Penglihatan senjata ini benar-benar dapat mengubah medan perang."
"Ini dapat mengurangi risiko kematian karena kecelakaan."
"Karena dengan senapan ini, maka yang akan terkena hanyalah target yang dituju."
"Ini dapat mengurangi peluru nyasar yang melukai orang tak bersalah secara besar-besaran."
"Peluru liar dari senapan kecepatan tinggi dapat menembus dinding, pintu, dan mobil, jadi mengetahui bahwa ketika Anda menarik pelatuk, Anda akan menurunkan target dan tidak ada apa-apa. yang lain adalah game-changer."
Baca Juga: 10 Gejala Diabetes Tipe 2 yang Jarang Disadari, Salah Satunya Jadi Pemurung dan Pemarah
Teknologi serupa telah digunakan di tank sejak 1970-an, ketika teknologi komputer balistik menjadi cukup canggih untuk merevolusi akurasi senapan tank bahkan saat bergerak.
Teknologi komputer ini sekarang menjadi cukup kecil untuk dipasang pada senapan.
Teknologi buatan Israel seharga sekitar Rp15 juta ini sejauh ini telah diuji oleh Angkatan Darat AS, Angkatan Udara AS dan juga unit operasi khusus.
Mereka juga menjalani pengujian dengan Angkatan Pertahanan Australia.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari