Musisi kelahiran Playen, Gunungkidul, Yogyakarta tersebut mencoba menghidupkan kembali campursari yang sudah lama tenggelam.
Salah satu caranya yakni membuat format yang berbeda.
Hal itu diawali kesuksesannya melempar lagu-lagu pop jawa di Jakarta, semisal "gethuk" yang dinyanyikan oleh Nur Afni Octavia, dan disusul kesuksesan Evie Tamala yang membawakan lagu pop jawa, di antaranya "kangen" pada 1992.
Campursari mulai dikenal
Tahun 1993 Manthous membentuk kelompok atau grup musik campursari yang diberi nama Campursari Gunung Kidul atau CSGK.
Dengan biaya sendiri, Manthous berspekulasi dengan memboyong seluruh anggota grupnya ke Jakarta untuk rekaman.
Mereka menawarkan album berjudul Kanca Tani kepada rekannya di Semarang yang kebetulan memiliki saudara yang mengelola studio rekaman Pusaka Record.
Ternyata album mereka diterima untuk digandakan dan dijual ke pasar.
Di luar dugaan, ternyata pasar menyambut positif dengan ditandai terjualnya album ini hingga ribuan kaset.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR