Advertorial
Intisari-Online.com - Kabar duka datang tepat di hari kedua belas Ramadan 2020, Didi Kempot meninggal dunia.
Penyanyi campur sari, Didi Kempot dikabarkan meninggal dunia Selasa (5/5/2020) di RS Kasih Ibu, Solo, Jawa Tengah.
Dilansir dari TribunSolo.com, Didi Kempot meninggal dunia pukul 07.45 WIB.
Humas RS Kasih Ibu David juga sudah membenarkan Kabar meninggalnya Didi Kempot.
Namun, belum diketahui pasti apa penyebab Didi Kempot meninggal dunia.
Semasa hidupnya, Didi Kempot dikenal sebagai maestro campursari dan penulis lagu yang populer.
Kiprahnya di dunia musik tanah air, tak lagi diragukan.
Meskipun diketahui Didi Kempot memulai karirnya sebagai musisi jalanan di Kota Surakarta.
Hal itu sepertinya karena darah seni di tubuh Didi Kempot sangat mengalir deras.
Pasalnya, Didi Kempot merupakan putra dari seniman tradisional terkenal, Ranto Edi Gudel yang lebih dikenal dengan Mbah Ranto.
Didi Kempot juga merupakan adik kandung dari Mamiek Prakoso, pelawak senior Srimulat.
Dilansir dari Tribunnews, Didi Kempot mengadu nasib ke Jakarta pada tahun 1987 hingga 1989.
Nama panggung Didi Kempot merupakan singkatan dari Kelompok Pengamen Trotoar, grup musik asal Surakarta yang membawa ia hijrah ke Jakarta.
Yang menarik, lagu-lagu Didi Kempot dikenal sebagai lagu-lagu patah hati.
Ternyata Didi Kempot memiliki alasan tersendiri.
Hal itu lantaran tema tersebut karena rata-rata orang pernah mengalaminya dan ingin dekat dengan masyarakat, juga menjadi alasan Didi Kempot menggunakan nama-nama tempat sebagai judul atau lirik lagunya.
Namun rupanya berkat lagu-lagunya itulah kini Didi Kempot banyak diminati oleh kalangan muda dari berbagai daerah yang menyebut diri mereka sebagai Sadboys dan Sadgirls yang tergabung dalam "Sobat Ambyar".
Para sobat ambyar itu pun lantas mendaulat Didi Kempot sebagai "Godfather of Broken Heart" dengan panggilan Lord Didi.
Julukan itu berawal dari lagu-lagu Didi Kempot yang hampir semuanya menceritakan tentang kesedihan dan kisah patah hati.
Lagunya Sering Dibawakan Ulang Tanpa Izin
Lagu-lagu yang dibawakan oleh Didi Kempot seperti Pamer Bojo, Cidro, Banyu Langit, Layang Kangen, Sewu Kutho dan Suket Teki telah banyak di-cover dan tayang hingga ribuan kali di Youtube.
Menanggapi hal ini, Didi Kempot mengungkapkan rasa prihatinnya.
Lagu-lagu yang dibawakan oleh Didi Kempot seperti Pamer Bojo, Cidro, Banyu Langit, Layang Kangen, Sewu Kutho dan Suket Teki telah banyak di-cover dan tayang hingga ribuan kali di Youtube.
Menanggapi hal ini, Didi Kempot mengungkapkan rasa prihatinnya.
Menurut Didi Kempot, seharusnya sebelum meng-cover lagu-lagu miliknya, para penyanyi itu harus meminta izin terlebih dahulu karena terkait hak cipta.
"Saya selalu sampaikan lebih baik kalau mau cover lagu siapa pun itu izin karena itu ada hak ciptanya, ada penciptanya," ujar Didi Kempot saat konferensi pers di Live Space SCBD, Jakarta Selatan pada Jumat 20 September 2019 seperti yang dikutip dari Grid.id.
Adik mendiang pelawak Mamiek Prakoso yang tergabung dalam Srimulat ini lalu menyebut bahkan jika ingin meng-cover lagu dari penyanyi yang sudah meninggal tetap harus izin kepada ahli warisnya.
"Yang sudah mati pun kalau bisa diminta izin sama keluarganya atau ahli warisnya. Lah ini masih hidup kok pada nyolong," jelas Didi.
Sebagian artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Profil Lengkap Didi Kempot Si Maestro Campursari
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari