Advertorial
Intisari-online.com -China kabarkan lagi kasus warganya yang dengan mudah 'memakan hal tidak semestinya'.
Seorang pria di China telah ditangkap karena mencuri angsa hitam dari danau di sebuah taman.
Tidak hanya itu, ia juga membuat sup dari hasil curiannya.
Caranya mencuri hewan tersebut mengerikan.
Disebutkan di Mirror Online, pria tersebut gunakan tongkat kayu untuk memukul angsa tersebut.
Ketika hewan tersebut akhirnya tidak sadar, ia menarik angsa dengan kayu tersebut dari tengah danau di Cui Lake Park.
Untungnya di taman tersebut terdapat CCTV yang merekam kejadian memilukan tersebut.
Selanjutnya, dari CCTV tersebut polisi menggerebek rumah sewanya.
Di rumahnya, sudah ditemukan semangkuk sup dengan angsa yang sudah dimakan separuh di dapur.
Pria dengan nama keluarga Wu mengklaim ia menyerang angsa tersebut sebagai perlindungan diri.
Pasalnya unggas tersebut 'mematuknya setelah ia hanya mengajaknya bermain'.
Taman yang berada di Jinhua, China timur adalah rumah dari empat angsa hitam selama 4 tahun.
Namun pada 29 April kemarin seorang pekerja melaporkan kepada polisi jika salah satu dari 4 unggas tersebut menghilang.
Polisi mengecek CCTV taman tersebut dan temukan Wu tinggalkan taman dengan tongkat kayu dan tas merah.
Ia terlihat terburu-buru meninggalkan taman tersebut.
Saat petugas polisi datang ia mengaku mengajak istri dan anaknya ke taman tersebut di siang hari.
Ia mengklaim ia kesal karena dipatuk oleh angsa hitam.
Ia terang-terangan mengaku kepada polisi: "daging angsa hitam tidak berasa, tetapi baunya sangat enak."
Masih belum jelas apakah ia akan hadapi vonis hukuman.
Meski angsa hitam dan angsa putih bukan hewan langka, tetapi penangkapannya melanggar undang-undang di berbagai negara.
Di Inggris, Ratu Elizabeth II memiliki semua angsa di seluruh perairan Inggris.
Adalah sebuah kejahatan untuk mencederai, mengambil atau bahkan membunuh angsa di Inggris.
Hewan tersebut dilindungi dengan undang-undang Wildlife and Countryside Act 1981.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini