Advertorial

Terungkap Alasan Mengapa Menguak Pasien 1 Virus Corona Sangatlah Sulit, Rupanya Bukan Dari Pasar Hewan Wuhan

May N

Editor

Intisari-online.com -Pasar hewan di Wuhan selama ini dituding menjadi awal mula munculnya virus corona (Covid-19) yang tengah mewabah di seluruh penjuru dunia.

Namun belakangan sejumlah ilmuwan justru memberi bukti bahwa virus yang diberi nama SARS-CoV-2 bukan berasal dari pasar di Wuhan.

Menurut laporan Caixin, para ilmuwan tersebut telah menunjukan hasil riset yang menunjukan bukti yang menentang asusmsi mengenai virus corona selama ini.

Para peneliti dari tiga lembaga China termasuk Akademi Ilmu Pengetahuan China itu mengungkapkan bahwa sumber Covid-19 di pasar Wuhan diimpor dari tempat lain.

Baca Juga: Tak hanya Demam atau Baruk-batuk, Ahli Medis Sebut Lesi Mirip Cacar Air pada Kaki Bisa Menjadi Gejala Baru Virus Corona

Menggunakan teknologi pengurutan gen, mereka menganalisis 93 sampel virus dan haplotype, kelompok gen yang diwarisi bersama dari organisme induk tunggal.

Para ilmuwan menemukan bahwa semua sampel dengan tautan yang dilaporkan ke pasar berisi haplotype yang sama, yang mereka sebut H1.

Tetapi ketika mereka menggali lebih dalam, para ilmuwan menemukan bahwa tiga haplotype lainnya yakni H3, H13 dan H38 muncul dalam beberapa kasus yang tidak ada hubungannya dengan pasar Wuhan, termasuk satu di kota selatan Shenzhen dan satu lagi di Amerika Serikat.

Sehingga para peneliti menilai temuan ini membuka kemungkinan bahwa virus corona dibawa ke pasar Wuhan dari luar dan mulai menjangkiti orang-orang lebih awal dari yang diperkirakan sebelumnya.

Baca Juga: Akhirnya China Mengkonfirmasi: Jumlah Kematian Akibat COVID-19 Sebenarnya 50 Persen Lebih Tinggi dari yang Dilaporkan Sebelumnya

"SARS-CoV-2 mungkin sudah beredar luas di antara manusia di Wuhan sebelum Desember 2019, mungkin dimulai pada pertengahan hingga akhir November," kata salah satu ilmuwan.

"Beberapa pasien yang terinfeksi mungkin telah diabaikan karena mereka memiliki gejala ringan," pungkasnya.

Hasil riset ini tentunya juga mendukung penelitian lain yang dipublikasikan awal tahun 2020 di jurnal medis terkenal The Lancet yang menantang hipotesis bahwa virus muncul di pasar Wuhan.

Di mana penelitian itu menganalisis 41 pasien yang terinfeksi Covid-19 yang kasusnya sudah ada sejak 1 Desember.

Baca Juga: Hoax Empon-empon Obati Covid-19, Ternyata Tidak Mempan, Cukup Isolasi

Kesimpulannya, ditemukan 13 kasus dari mereka tidak memiliki hubungan dengan pasar di Wuhan.

Sementara itu, mengutip Kompas.com, di Xiang Nijuan, seorang peneliti Pusat Kontrol Penyakit dan Pencegahan Nasional China (CCDCP) mengatakan pada Sabtu (22/2/2020), orang yang terinfeksi virus corona biasanya tidak langsung memunculkan gejalanya.

Itulah mengapa sulit sekali mencari tahu orang yang dicurigai sebagai pembawa Covid-19 tersebut.

Sehingga orang yang merasa melakukan kontak langsung dengan pasien terinfeksi virus corona sebaiknya dalam 48 jam harus mengarantina diri mereka selama 14 hari.

Baca Juga: Waspada, Kasus Virus Corona di Indonesia Diprediksi Tembus 95.000 Kasus pada Mei Ini, 'Setelah Lewati Puncak Pandemi, Tidak Akan Berhenti Total'

(Anjar Saputra)

Artikel ini telah tayang di GridHealth dengan judul Bukan Dari Pasar Hewan di Wuhan, Ilmuwan Ungkap Covid-19 Diimpor Dari Tempat Lain

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini

Artikel Terkait