Advertorial
Intisari-Online.com - Sebagian masyarakat menahan diri untuk tidak keluar rumah juga menerapkan social distancing, sementara masih ada sebagian lainnya yang bersikap 'ngeyel' hingga menimbulkan kekacauan.
Bahkan, ketika sudah dinyatakan positif Covid-19, masih saja ada yang berani kabur dari rumah sakit dan membahayakan orang lain.
Seperti yang terjadi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Praya.
Seorang pasien berinisial SL (50) yang positif terpapar virus corona nekat kabur dari rumah sakit tempatnya dirawat, yaitu RSUD Praya.
Peristiwa kaburnya pasien Covid-19 di Lombok tengah ini terjadi pada Selasa 18 April 2020.
SL kabur dengan cara melompat dari jendela kamar.
Sebelum kabur, SL yang sudah merencanakan aksinya ini mencari waktu ketika petugas medis tak berada di ruangannya.
Ternyata pasien berinisial SL ini memang kerap membantah anjuran medis sebelum kabur.
Hal ini disampaikan oleh Direktur RSUD Praya Muzakir Langkir.
Kasus pasien kabur dari rumah sakit tempat isolasi bukan pertama kali terjadi.
Kaburnya pasien positif corona ini cukup meresahkan warga.
Berikut deretan fakta pasien positif Covid-19 kabur dari rumah sakit.
Bantah pakai hadis
Muzakir menjelaskan, SL merupakan pasien dari klaster Ijtima Ulama Dunia Gowa.
Dia termasuk pasien yang sering tak mendengarkan saran petugas dan sering membantah menggunakan hadis.
"Memang pasien ini dikenal ngeyel. Informasi dari dinas kesehatan, dia sering membantah saran-saran petugas dengan hadis-hadis, disuruh ini itu dia keluarkan hadis-hadis," kata Direktur RSUD Praya Muzakir Langkir, Rabu (29/4/2020).
Sebelum SL, Muzakir mengaku pernah menangani pasien serupa, namun tidak sampai kabur.
Dia adalah pasien berinisial D asal Desa Bunut Baok.
"Kalau untuk kendala kita, yaitu kewalahan menjaga orang sehat ketimbang orang sakit. Kalau yang sakit kan tidak bisa neko-neko," kata Muzakir.
Terekam CCTV saat kabur lewat jendela
SL berhasil kabur dengan cara melompat dari jendela kamar yang tidak berterali.
Namun aksi nekat tersebut tertangkap CCTV dan viral di media sosial.
"Waktu itu sekitar pukul 20.00 Wita pasien kabur, kebetulan petugas medis sedang tidak ada di dalam, kan tidak mungkin juga ditunggu terus," kata Muzakir.
Petugas curiga ketika melihat tempat tidur SL kosong,
Ketika dicek CCTV rumah sakit, kedapatan SL kabur setelah waktu salat tarawih.
Ditemukan
Petugas kemudian melacak SL sehingga mengetahui keberadaan pasien.
SL ditemukan tak jauh dari kampungnya di sekitar jalan bypass BIL.
Petugas lalu menjemputnya kembali ke rumah sakit.
Pihak rumah sakit masih menggali keterangan pasien, ke mana dan siapa saja yang dia temui selama kabur.
Ditemukan di dekat persawahan
Kepala Dinkes Lombok Tengah Omdah mengatakan, SL yang kabur ditemukan sekitar 10 kilometer dari rumah sakit.
Rupanya ia kabur pulang dengan berjalan kaki.
Ia ditemukan di dekat persawahan.
Menurut Omdah, SL sempat beristirahat di Masjid Wage, Desa Batujai, sembari menunggu waktu shalat Subuh.
"Dari keterangannya dia shalat Subuh di Masjid Wage, setelah itu dia lanjut menuju arah Desa Penujak, sampai akhirnya pagi-pagi ditemukan petugas," jelas Omdah.
Ia pun dimasukkan ke mobil ambulans oleh petugas yang mengenakan APD lengkap dan dibawa ke RSUD Praya Lombok Tengah. (Tribunnewsmaker.com/*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnewsmaker.com dengan judul Fakta Kaburnya Pasien Covid-19 di Lombok, Lompat Lewat Jendela, Ditemukan di Dekat Area Persawahan