Advertorial

Tak Hanya di Indonesia, Beberapa Pasien Positif Virus Corona di India Juga Kabur dari Ruang Isolasi, Ini Alasannya

Mentari DP

Editor

Intisari-Online.com -Pasien virus corona di Indonesia semakin bertambah.

Dari semua pasien, ada berita bahwa beberapa pasien positif, status ODP, atau status PDP yang kabur atau melarikan diri dari rumah sakit.

Beberapa sudah kembali ke rumah sakit dan menjalani isolasi.

Kejadian pasien virus corona yang kabur ternyata tak hanya terjadi di Indonesia.

Baca Juga: Digembar-gemborkan Donald Trump Dapat Obati Pasien Virus Corona, BPOM AS Keluarkan Izin Terbatas 2 Obat Anti Malaria, Tapi…

Sebab, beberapa pasien virus corona di India juga ada yang kabur dari ruang isolasi.

Ada beberapa alasanpasien virus corona di India kabur dari ruang isolasi.

Dilansir dariqz.com pada Rabu (1/4/2020),

Apa alasan mereka?

Baca Juga: Penjara Terlalu Penuh, 30.000 Napi Akan Dibebaskan demi Cegah Penyebaran Virus Corona, Negara pun Hemat Rp260 Miliar

Kondisiruang isolasi yang tidak bersih

Seorang wanita asal Agra yang baru saja kembali dari Eropa menolak pilihan untuk diisolasi di fasilitas kesehatan publik meskipun suaminya mulai menunjukkan gejala Covid-19.

"Pemandangan toilet yang tidak higienis membuatnya muntah," kata iparnya kepada surat kabar Times of India.

Jika si wanita dan suaminya tak mau diisolasi, mereka bisa terkena Undang-Undang Epidemi dan bisa dipenjara hingga dua tahun.

Ini bukan satu-satunya kasus yang terjadi.

Pada 9 Maret, seorang pasien virus corona melarikan diri dari ruangl isolasi rumah sakit pemerintah di Mangaluru, dengan alasan bahwa ia lebih suka mencari perawatan pribadi.

Ankit Gupta, seorangpasien virus corona asal Mumbai, memposting foto-foto tentang kondisi tidak bersih di Rumah Sakit Kasturba di kota itu, yang bertindak sebagai bangsal isolasi.

Pasien lain, Navya Dua jugamengeluh tentang sanitasi di bangsal isolasi di Delhi.

Karena kondisi ruang isolasi atau area di rumah sakit yang begitu tidak memadai membuat kepercayaan warnaterhadap perawatan kesehatan publik sangat rendah.

Baca Juga: Terapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar, Siapa yang Penuhi Kebutuhan Dasar Warga?

Pada akhirnya, orang India berusaha menghindari sistem publik.

Mereka berencana ke rumah sakit swasta. Namun susah menemukan rumah sakit swasta yang menerima pasien dengan gejala virus corona.

Sebagai contoh, satu orang pasien meninggal Covid-19 karena rumah sakit swasta menolak untuk menerimanya, dengan alasan kurangnya kemampuan mereka.

Sistem kesehatan publik India dianggap tidak sehat

Ini bukan kali pertama warga India tidak percayaterhadap sistem kesehatan publik India.

Sebab,India memiliki salah satu sistem kesehatan terlemah di dunia, dengan indikator kesehatan yang buruk.

India hanya membelanjakan 1,28% dari PDB untuk kesehatan masyarakat.

Ini lebih rendah daripada proporsi pendapatan nasional yang dihabiskan oleh negara-negara termiskin di dunia.

Padahal India merupakan lima besar negara dengan populasi terbesar di dunia.

Jadi, ketika ada pandemi besar atau darurat kesehatan sepertiCovid-19 ini, sudah bisa dipastikan bahwasistem kesehatan publik India akan bertambah buruk.

Baca Juga: Hampir Capai 200.000 Kasus, Trump Keluarkan Dana Bantuan Sebanyak Rp35,5 Triliun untuk Atasi Virus Corona, Ini Gunanya

Artikel Terkait