Advertorial

Hampir Capai 200.000 Kasus, Trump Keluarkan Dana Bantuan Sebanyak Rp35,5 Triliun untuk Atasi Virus Corona, Ini Gunanya

Mentari DP

Editor

Intisari-Online.com - Saat ini,Amerika Serikat menjadi negara dengan jumlah kasus terbesar Covid-19.

Per Rabu (1/4/2020) pagi,ada186.046 kasus dengan 3.807 orang meninggal dan 6.347 sembuh.

Angka ini jauh dari Italia, Spanyol, bahkan China yang hanya punya 81.000 kasus virus coorna.

Artinya jumlah kasus di Amerika Serikat dua kali lipat dari jumlah kasus di China, negara awal mula virus corona.

Baca Juga: Ketika Murid Belajar Online karena Pandemi Covid-19, Para Guru Malah Arisan, Kapolsek Berang, 'Kamu Kira Main-main, Kita Semua Capek'

Dilaporkan ada beberapa alasan mengapakasus virus corona melonjak tinggi di Amerika Serikat.

Pertama, Presiden Amerika Serikat Donald Trumpmenganggap bahwa virus corona seperti flu biasa.

"Biarlah, jangan lakukan apa pun, anggap itu (virus corona) sebagai flu," kata Trump saat itu.

Trump juga tampaknya mempertanyakan kebutuhan atau perlunya penutupan akses perekonomian melaluisocial distancingdan larangan wisata.

Baca Juga: Selamatkan Anaknya Terlebih Dahulu, Pria Ini Tewas Tertabrak Mobil, yang Nabrak Ternyata Sedang Mabuk dan Sempat Aniaya Istri Korban

Selain itu,Trump juga menolak melakukanlockdowndi kota New York dan pada negara-negara bagian lain di AS.

"Lockdown tidak diperlukan," tulis Trump di Twitter sebagaimana dikabarkan media Perancis, AFP.

Namun, kini semua berubah.

Trump mengatakan bahwa virus corona sangat mematikan.

"Itu bukan flu. Itu (virus corona) ganas," ucapnya.

Tak hanya itu, Trump juga mengatakan tanpa jarak sosial (social distancing)proyeksi kematian akibat Covid-19 di AS bisa mencapai 2,2 juta orang.

"Jika kita tidak melakukan apa-apa, jika terus melanjutkan kehidupan ini, Anda akan melihat orang-orang mati di dalam pesawat terbang, di lobi hotel, Anda akan lihat banyak orang mati di mana-mana," ujarnya.

Belum selesai sampai disitu.

Guna menghentikan penyebaran virus corona, Donald Trump mengeluarkan dana yang sangat besar.

Dilansir dariStraitstimes.com, Dewan Perwakilan Rakyat AS pada Jumat (27/3/2020) memutuskan mengeluarkan paket bantuan sebesar 2,2 triliun dollar AS (Rp35.508 triliun) untuk mengatasi wabah corona.

Itu adalah jumlah bantuan terbesar dalam sejarah Amerika Serikat.

Baca Juga: Dulu Sebut Flu Biasa, Kini Trump Akui Betapa Mematikannya Virus Corona, 'Itu Bukan Flu. Itu Virus yang Ganas'

Rincian 2,2 triliun dollar AS (Rp35.508 triliun) antara lain:

- 500 miliar dollar AS untuk membantu industri;

- 290 miliar dollar AS untuk bantu keluarga di AS hingga 3.000 dollar AS untukjutaan keluarga.

- 350 miliar dollar AS untuk memberikan pinjaman pada usaha kecil;

- 250 miliar AS untuktunjangan bagi pengangguran dan 100 miliar dollar AS untuk rumah sakit dan sistem kesehatan terkait.

Tanpa berdebat Presiden Donald Trump dengan cepat menandatangani keputusan yang dibuat DPR AS.

BahkanRUU besar-besaran yang melewati Senat dan Dewan Perwakilan Rakyat hampir memiliki suara bulat.

“Virusnya ada di sini."

"Kami tidak memintanya, kami tidak mengundangnya. Kami tidak memilihnya."

"Tetapi dengan berlakunya RUU ini, Anda akan melihat bahwa kami akan bertarung bersama, dan kami akan menang bersama," kata Kevin McCarthy, anggota Dewan Republik teratas.

Baca Juga: Ada 1.524 Kasus Virus Corona di Negaranya, Raja Thailand Isolasi Diri di Hotel Mewah di Jerman, Bawa 20 Selirnya!

Artikel Terkait