Advertorial

Dulu Sebut Flu Biasa, Kini Trump Akui Betapa Mematikannya Virus Corona, 'Itu Bukan Flu. Itu Virus yang Ganas'

Mentari DP

Editor

Intisari-Online.com - HinggaRabu (1/4/2020) pagi,jumlah kasus virus corona telah mencapai 854.608 kasus dari 201 negara.

Dari jumlah tersebut, pasien yang sembuh tercatat sebanyak 176.908 orang.

Sementara yang meninggal dunia sebanyak 42.043 orang.

Dan Amerika Serikat menjadi negaraengan jumlah kasus terbesar Covid-19.

Baca Juga: Ada 1.524 Kasus Virus Corona di Negaranya, Raja Thailand Isolasi Diri di Hotel Mewah di Jerman, Bawa 20 Selirnya!

Tercatat, ada186.046 kasus dengan 3.807 orang meninggal dan 6.347 sembuh.

Melihat hal ini,Presiden Amerika Serikat Donald Trump akhirnya mengaku bahwarisiko dari virus corona alias Covid-19 secara tegas lebih buruk daripada flu biasa.

Hal tersebut dia sampaikan pada konferensi pers padaSelasa (31/3/2020).

Baca Juga: Pasien Virus Corona Capai 1.528 Orang, Pemerintah Lakukan 3 Hal Ini, Salah Satunya Larang WNA Masuk

Apa yang Trump ucapkan langsung membuat publik terkejut.

Sebab, secara tidak langsung, Trump telah "menjilat ludahnya sendiri".

Hal ini dikarenakan pada beberapakonferensi pers sebelumnya Trump pernah menganggap bahwa virus corona seperti flu biasa.

Ketika seluruh negara panik dengan virus corona, Trumpdengan santainya mengatakan bahwa negara harus membiarkan laju virus corona.

Seperti layaknya flu musiman.

"Biarlah, jangan lakukan apa pun, anggap itu (virus corona) sebagai flu," kata Trump.

Trump juga tampaknya mempertanyakan kebutuhan atau perlunya penutupan akses perekonomian melalui social distancing dan larangan wisata.

Pada 9 Maret lalu, misalnya, Trump mencatat 10.000 orang Amerika tewas karena flu biasa setiap tahunnya.

Dalam kicauannya di Twitter dia menulis, "Tidak ada yang ditutup. Hidup dan perekonomian terus berjalan," ujarnya.

Baca Juga: Cegah Penyebaran Virus Corona, Pemerintah Berencana Bebaskan 30.000 Tahanan Lebih Awal

Dia juga pernah berargumen dalam wawancaranya bersama Fox News pada pekan lalu.

"Kami tidak pernah menutup negara karena flu," ujar Trump yang merujuk pada angka kematian rata-rata per tahun karena flu sebanyak 36.000 orang.

Namun, kini semua itu berbeda.

Kini di saat Amerika Serikat menjadi negara dengan kasus virus corona terbanyak, Trump mengatakan, "Itu bukan flu. Itu (virus corona) ganas."

Tak hanya itu, Trump juga mengatakan tanpa jarak sosial (social distancing) proyeksi kematian akibat Covid-19 di AS bisa mencapai 2,2 juta orang.

"Jika kita tidak melakukan apa-apa, jika terus melanjutkan kehidupan ini, Anda akan melihat orang-orang mati di dalam pesawat terbang, di lobi hotel, Anda akan lihat banyak orang mati di mana-mana," ujarnya.

(Miranti Kencana Wirawan)

(Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Jilat Ludahnya Sendiri, Trump: Virus Corona Bukan Flu Biasa")

Baca Juga: Ingin Mengencangkan dan Mencerahkan Kulit Wajah? Pakai Saja Masker Lemon dan Putih Telur, Begini Cara Membuatnya

Artikel Terkait