Advertorial

Hari Bumi: Dari Teh sampai Kopi, Ini Daftar Makanan yang Diprediksi Akan Jadi Langka di Masa Depan Karena Perubahan Iklim, Bumi Sudah Tua!

May N

Editor

Intisari-online.com -Tanggal 22 April adalah Hari Bumi yang diperingati oleh seluruh dunia.

Sampai saat ini, Hari Bumi selalu terkait dengan perubahan iklim.

Pasalnya, semakin lama bumi semakin terasa 'berubah' dan kehidupan semakin sulit untuk pemenuhan bahan makanan.

Mulai dari jumlah manusia yang semakin banyak, menggerus alam dan habitat makhluk hidup lain dan mengubah hutan alami menjadi lahan pertanian untuk pemenuhan kebutuhan hidup manusia.

Baca Juga: Presidennya Menghilang, Negara Ini Tidak Melakukan Penggulangan Covid-19, Masyarakatnya Dibebaskan Untuk Berkumpul, Nasibnya Justru Begini

Dari hal itu kemudian terjadilah perubahan iklim, yang kemudian membawa perubahan jenis hewan dan serangga yang hidup di tempat yang dulunya hutan tersebut.

Jika terus-terusan seperti ini, maka akan ada 10 makanan yang diprediksi bisa jadi langka.

1. Cokelat

Pohon kakao tidak terpengaruh oleh suhu tinggi, namun mereka membutuhkan curah hujan yang tinggi dan kelembaban yang tinggi untuk bisa tumbuh.

Baca Juga: Bersepeda Saat Puasa: Sebelum Bersepeda Inilah Asupan Gizi yang Harus Dikonsumsi Saat Sahur

Kondisi cuaca yang ekstrem nantinya akan memiliki dampak negatif pada produksi kakao.

Diperkirakan menghasilkan lebih sedikit satu juta ton bubuk, truffle, atau batang cokelat per tahun.

2. Teh

Pakar ahli mengonfirmasi bahwa sektor teh juga akan kena dampak dari perubahan iklim.

Baca Juga: Ilmuwan Ingatkan Gelombang Kedua Virus Corona di Amerika Bisa Lebih Mengerikan Karena Muncul Bersamaan dengan Musim Flu

Diperkirakan teh akan langka karena peningkatan kerentanan terhadap serangga atau kualitas daun yang lebih rendah diakibatkan oleh perubahan iklim.

3. Madu

Lebah madu juga masuk dalam daftar makanan yang diperkirakan akan punah karena perubahan iklim.

Dalam sebuah penelitian, menemukan bahwa peningkatan kadar CO2 mengurangi protein dalam serbuk sari, yang menjadi makanan utama dari lebah.

Baca Juga: Berlaku Mulai 24 April, Ini Fakta-fakta Larangan Mudik 2020: Sanksi Tak Langsung Berlaku hingga Jalan Tol Tetap Dibuka Tapi Hanya Untuk Angkutan Tertentu

Sehingga, dalam kasus ini lebah akan kehilangan sumber makanannya dan tidak mendapatkan nutrisi yang cukup untuk berkembang.

4. Beras

Tanaman padi akan juga mengalami ancaman penurunan sebesar 20-40 persen.

Beras dapat menjadi kurang bergizi karena meningkatnya konsentrasi karbon dioksida di atmosfer.

Baca Juga: Dinyatakan Meninggal dan Akan Dikremasi, Kantong Mayat yang Menyimpan Jenazah Itu Mendadak Bergerak Sendiri, Dokter Terkejut Setelah Membukanya

Dalam hal ini, berarti orang yang mengandalkan beras sebagai makanan utama mereka harus mencari alternatif lain, untuk menghindari masalah yang nantinya bisa mengancam kesehatan.

5. Buah-buahan Perkebunan

Apel, ceri, dan buah persik adalah simbol buah-buahan yang tumbuh di musim panas.

Berdasarkan laporan penelitian yang dipimpin oleh University of Melbourne, menunjukkan bahwa musim dingin bisa mengancam produksi apel di perkebunan.

Baca Juga: Mau Bibir Terlihat Berwarna Merah Mudah Terang? Rasakan Saja Manfaat Kunyit dan Madu untuk Bibir Ini, dan Ini Petunjuk Penggunaannya

Akibat perubahan iklim tersebut, petani juga akan mengalami masalah kualitas dan kuantitas buah yang nantinya siap dipanen.

6. Sirup Maple

Perubahan iklim berdampak negatif pada pohon maple, yang getahnya digunakan untuk memproduksi sirup maple.

Peneliti mencatat, bahwa pohon-pohon tidak akan memiliki cukup paket salju di musim dingin.

Baca Juga: AS, China, dan Korsel Ragukan Kondisi Kim Jong Un yang Katanya Kritis, Sebab Diktator Itu Sempat Kunjungi Latihan Jet Tempur

Diperkirakan habitat yang cocok untuk pohon-pohon ini akan menurun secara signifikan selama 80 tahun ke depan.

7. Kopi

Sebuah perusahaan kopi terkemuka, seperti Starbucks dan Lavazza mengakui adanya risiko parah pemanansan global yang bisa menyebabkan menurunnya produksi kopi.

Sekitar 50% dari area global yang cocok untuk memproduksi kopi berada dalam situasi bahaya pada tahun 2050.

Baca Juga: Anggota Yakuza Jepang Ajak 8 Remaja Bunuh Seorang Pria, Dulu Para Yakuza Memotong Jari Tangan untuk Menebus Kesalahan Saat Bertugas

Nantinya, orang-orang akan menghadapi masalah terkait kenaikan harga kopi, dampak negatif dari aroma dan rasa, dan kekurangan pasokan.

8. Gandum

Tampaknya tanaman ini sudah terkena dampak negatif dari perubahan iklim.

Hal ini berarti roti, roti manis, dan aneka makanan panggang bisa menjadi makanan lezat yang langka nantinya.

Baca Juga: Rasakan Manfaaat Mentimun Rebus untuk Diet Turunkan Berat Badan Karena Kadar Kalorinya yang Rendah, Ini Cara Lain Manfaatkan Mentimun untuk Tujuan Tersebut

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kansas State University, nantinya kita bisa berisiko kehilangan setidaknya 1/4 dari produksi gandum global.

9. Kacang

Rata-rata orang Amerika makan sekitar 3 pon selai kacang per tahun.

Namun masalahnya adalah bahwa tanaman kacang membutuhkan perhatian khusus dan dianggap perawatannya sangat rumit.

Baca Juga: Dianggap Terlambat oleh Sebagian Orang, Ini Alasan Presiden Jokowi Baru Umumkan Larangan Mudik

Kacang membutuhkan tidak kurang dari 5 bulan berkembang dengan intensitas cuaca hangat yang konsisten dan sekitar 20-40 inci hujan.

10. Bir

Bir adalah alkohol yang paling disukai di AS.

Akibat dari perubahan iklim, diperkirakan ada penurunan pasokan dan produksi bir.

Baca Juga: Nyaring Terdengar Kabar Kim Jong-un Kritis hingga Koma, Ini Penampilan Terakhir Sang Pemimpin Korea Utara di Depan Umum 10 Hari Lalu sebelum Hilang Bak Ditelan Bumi

Sehingga menyebabkan kenaikan harga bir yang signifikan (misalnya di Irlandia kenaikannya mencapai 193%).

(Lena Astari)

Artikel ini telah tayang di Sajian Sedap dengan judul Ngeri Banget! Dari Nasi Sampai Kopi, 10 Makanan Ini Diprediksi Akan Jadi Langka di Masa Depan Karena Perubahan Iklim!

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini

Artikel Terkait