Advertorial
Intisari-Online.com - Bersepeda adalah salah satu olahraga yang disarankan saat puasa.
Meski lapar dan haus seharian, tubuh kita harus tetap aktif bergerak.
“Tubuh harus tetap bergerak agar dapat memobilisasi lemak untuk dikatabolisir menjadi gula darah dalam tubuh. Kadar gula akan kembali meningkat dan rasa lelah serta kantuk akan hilang,” ucap Dr. Haryo Tilarso, SpKO, FACSM.
Gowes di sore hari, selain merasakan hawa yang udah mulai adem dengan semilir angin yang bakal terasa menerpa wajah, adalah kenikmatan tersendiri dalam bersepeda.
Baca Juga: Bersepeda Saat Puasa: Bagaimana Memilih Pakaian yang Cocok untuk Bersepeda saat Puasa?
Kalo kayuhan dilakukan dengan benar, bersepeda akan melancarkan aliran darah, sekaligus mengencangkan otot yang lemas karena seharian tidak makan dan minum.
Tapi ada yang harus diperhatikan. Karena otot kita belum terbiasa bekerja keras, maka kayuhannya disarankan santai-santai aja.
Bersepeda santai, sambil menikmati suasana sore hari tidak akan membuat kaki kram kalau kita tidak gegabah ingin menaklukan tanjakan.
Selain itu, jika kita ingin tetap bersepeda saat puasa, kita perlu menjaga menu sahur kita.
Baca Juga: Bersepeda Saat Puasa: Kapankah Waktu yang Tepat untuk Bersepeda saat Puasa?
Pastikan menu sahur Anda mengandung karbohidrat karena merupakan sumber tenaga utama.
Karbohidrat dapat diperoleh dari nasi putih ataupun merah, roti, sereal, jagung dan lainnya.
Tubuh juga perlu protein dan lemak yang bisa didapat dari daging, sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan susu.
Bahan makanan tersebut juga mengandung vitamin dan mineral yang baik untuk tubuh.
Baca Juga: Bersepeda Saat Puasa: Ini 5 Tips Agar Tak Cepat Lelah Bersepeda saat Puasa
Protein dan mineral dapat menjadi sumber tenaga dan cairan bagi tubuh, serta membuat perut terasa kenyang lebih lama.
Jangan lupa minum air putih dalam jumlah yang cukup.
Aktivitas bersepeda membutuhkan lebih banyak tenaga dan cairan tubuh, jadi minumlah air putih secara cukup untuk memenuhi asupan cairan tersebut.