Advertorial
Intisari-Online.com - Asal-usul virus corona hingga kini masih menjadi perdebatan.
Ada yang mengatakan itu berasal dari hewan liar di pasar Wuhan, ada pula yang mengatakan berasal dari laboratorium Wuhan.
Selasa (21/4/2020), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa semua bukti yang ada menunjukkan bahwa virus corona baru berasal dari kelelawar di China akhir tahun lalu dan tidak dimanipulasi atau dibangun di laboratorium.
MelansirReuters,Presiden AS Donald Trump mengatakan pada pekan lalu bahwa pemerintah AS berusaha untuk menentukan apakah virus tersebut berasal dari laboratorium di Wuhan di China tengah.
"Semua bukti yang ada menunjukkan bahwa virus itu berasal dari hewan dan tidak dimanipulasi atau dibangun di laboratorium atau di tempat lain," kata juru bicara WHO Fadela Chaib dalam jumpa pers di Jenewa seperti yang dikutip Reuters.
"Mungkin saja, kemungkinan virusnya berasal dari hewan," tambahnya.
Tidak jelas bagaimana virus itu melompati penghalang spesies bagi manusia, tetapi "pasti" ada hewan inang perantara, tambahnya.
Sebelumnya diberitakan,saat para ilmuwan masih meneliti asal-usul virus, pada saat ini, para ahli percaya bahwa Covid-19 kemungkinan berasal dari kelelawar menjangkiti manusia melalui hewan perantara yang tidak diketahui.
Akan tetapi, sebuah survei Pew baru-baru ini menemukan hampir 30% warga Amerika mempercayai sesuatu yang lain - yaitu, teori konspirasi bahwa Covid-19 diciptakan oleh manusia di laboratorium.
Dan hampir seperempat dari mereka yang disurvei percaya bahwa ada manusia yang menciptakan Covid-19 dengan sengaja.
MelansirVox.com,hasil jajak pendapat mungkin tampak mengejutkan, tetapi juga mencerminkan betapa sulitnya untuk menyampaikan informasi yang akurat tentang pandemi dengan jelas kepada mereka yang paling membutuhkannya.
Baca Juga: 6 Makanan Sehat yang Bangun Kesehatan Sendi di Tubuh Anda, Apa Saja?
Responden survei memiliki beberapa pandangan yang kontradiktif tetapi mengungkapkan tentang klaim virus corona.
Survei Pew bertanya kepada 8.914 orang dewasa Amerika apakah mereka percaya jenis virus corona saat ini "muncul secara alami, dikembangkan secara sengaja di laboratorium, dibuat secara tidak sengaja di laboratorium, atau tidak benar-benar ada."
Hanya 43% yang memilih "muncul secara alami," sementara 23% dari mereka yang disurvei mengatakan virus itu dibuat secara sengaja oleh manusia.
Adapun 6% lainnya mengatakan itu dibuat secara tidak sengaja, dan 1% mengatakan virus itu tidak benar-benar ada.
Survei, yang dilakukan dari 10 hingga 16 Maret, memiliki margin kesalahan 1,6 persentase poin.
Artikel ini pernah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Bukan hasil rekayasa lab, WHO: Asal usul Covid-19 kemungkinan berasal dari kelelawar"