Intisari-Online.com - Beragamnya gejala infeksi virus corona pada pasien tampaknya menyulitkan orang-orang untuk melakukan pencegahan lebih awal.
Demam dan batuk kini bukan menjadi satu-satunya gejala, karena ada berbagai gejala lain yang ditunjukkan para pasien positif Covid-19.
Sebuah keluarga di Amerika harus merasakan pahitnya kehilangan anak tercinta tanpa tahu sejak awal bahwa putri mereka menderita Covid-19.
Melansir Mirror.co.uk (20/4/2020), Seorang gadis berusia 5 tahun meninggal dunia setelah tertular meningitis, disebut sebagai komplikasi yang jarang dari virus corona.
Sebulan sebelum menghembuskan napas terakhir, gadis bernama Skylar Herbert ini mengatakan kepada orangtuanya bahwa dia sakit kepala berat, tetapi ini diyakini bukan merupakan gejala virus corona.
Sebuah perjalanan ke dokternya membuat sang gadis melakukan tes untuk radang tenggorokan, dia diberi antibiotik dan dikirim pulang untuk beristirahat.
Sang ibu, LaVondria Herbert (46) mengungkapkan bagaimana putrinya mengeluh kesakitan.
"Dia menangis sepanjang malam dan mengatakan sakit kepala tidak akan hilang," ungkapnya.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR