Sejak kemerdekaan pada tahun 1962, sebuah sistem "clientism" telah berkembang.
Dengan sistem itu, patron-politisi menyediakan pekerjaan, perlindungan dan aliran uang kepada para pendukung klien mereka, serta narkotika dan senjata api, sebagai imbalan atas kesetiaan mereka.
Di Jamaika, hubungan antara politik dan kejahatan diucapkan.
Politisi dapat memilih untuk membuat orang miskin tidak tahu apa-apa karena mereka membayarnya.
Akan jauh lebih mudah untuk memanipulasi orang buta huruf dan menggunakannya dalam pemilu.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR