Advertorial

Jangan Ragukan Lagi 9 Manfaat Jahe Merah, dari Atasi Mual Ibu Hamil Hingga Cegah Kanker

K. Tatik Wardayati

Editor

Intisari-Online.com – Jahe adalah nama umum untuk Zingiber officinale, yang awalnya tumbuh di Cina dan sekarang tersebar merata di seluruh dunia.

Jahe merah merupakan salah satu varietas yang populer dari Zingiber officinale.

Jahe merupakan keluarga botani Zingiberaceae yang juga termasuk kapulaga, lengkuas dan kunyit.

Bumbu jahe adalah rimpang bawah tanah dari tanaman jahe, dengan rasa berbeda yang kuat yang dapat meningkatkan produksi air liur.

Baca Juga: Tidak Hanya Obati Pilek dan Flu, Ini Manfaat Jahe dan Madu bagi Kesehatan, Termasuk Atasi Mabuk Perjalanan

Bagian utama yang digunakan sebagai bumbu pada tanaman itu sendiri adalah rimpang atau jahe.

Akar jahe secara tradisional digunakan dalam makanan manis populer dalam masakan Barat seperti kue jahe, jahe jahe, jahe, biskuit jahe dan bir jahe.

Terlepas dari manfaat kulinernya itu dianggap bermanfaat untuk menyembuhkan diabetes, kelelahan, sakit kepala, flu, pilek dan mual saat digunakan dalam teh atau makanan.

Manfaat jahe merah untuk kesehatan

Baca Juga: Pentingnyan Minum Teh Jahe Kunyit, Rasakan Manfaat Jahe dan Kunyit untuk Kesehatan, Salah Satunya Turunkan Kadar Kolesterol yang Tinggi

Berikut ini manfaat jahe merah yang populer untuk kesehatan, seperti dilansir dari healthbenefitstimes.

1. Obati mual terutama morning sickness pada ibu hamil

Jahe merah sangat efektif melawan mual. Misalnya, ia memiliki sejarah panjang digunakan sebagai obat penyakit laut, dan ada bukti tertentu yang mungkin sama efektifnya dengan obat resep.

Sering menggunakan jahe dapat meredakan mual dan muntah setelah operasi, dan pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi.

Namun sebagian besar efektif untuk mual yang berhubungan dengan kehamilan, seperti mual di pagi hari.

Penelitian yang dilakukan pada wanita hamil menunjukkan bahwa, 1,1-1,5 gram jahe dapat secara eksplisit mengurangi gejala mual, tetapi tidak berpengaruh pada masalah muntah.

Meskipun jahe dianggap aman, bicarakan dengan dokter Anda sebelum mengambil sejumlah besar jika Anda sedang hamil.

2. Mengurangi nyeri dan nyeri otot

Nyeri otot akibat olahraga dapat disembuhkan dengan jahe secara teratur.

Baca Juga: Mau Turunkan Berat Badan dan Cegah Kanker Ambil Saja Manfaat Jahe dan Serai untuk Tubuh yang Dibuat Menjadi Teh

Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi 2 gram jahe per hari secara eksplisit akan mengurangi nyeri otot pada orang yang melakukan latihan siku.

Namun jahe tidak memiliki efek instan, tetapi mungkin efektif dalam mengurangi perkembangan nyeri otot sehari-hari. Efek ini seharusnya dimediasi oleh sifat anti-inflamasi.

3. Bermanfaat untuk osteoartritis

Osteoartritis adalah salah satu kondisi medis umum di mana tulang menjadi kaku dan rapuh karena kehilangan jaringan, biasanya akibat perubahan hormon, atau kekurangan kalsium atau vitamin D.

Penelitian yang dilakukan pada orang dengan osteoartritis lutut menunjukkan bahwa sering asupan ekstrak jahe secara signifikan mengurangi rasa sakit dibandingkan dengan mereka yang tidak sering menggunakannya.

Demikian pula penelitian lain menyimpulkan bahwa kombinasi jahe, kayu manis, damar wangi dan minyak wijen, dapat mengurangi rasa sakit dan kekakuan pada pasien osteoartritis ketika dioleskan.

4. Bantu obati gangguan pencernaan kronis

Nyeri berulang dan ketidaknyamanan dalam perut bagian atas umumnya digambarkan sebagai Dispepsia (gangguan kronis).

Pengosongan lambung yang terlambat adalah alasan utama gangguan pencernaan.

Baca Juga: Tidak Hanya untuk Obat Batuk, Ini 11 Manfaat Jahe Untuk Kesehatan, Termasuk Turunkan Kadar Gula Darah dan Kolesterol

Hebatnya, jahe telah ditampilkan untuk mempercepat pengosongan perut pada orang dengan gangguan ini.

Setelah mengonsumsi sup, jahe mengurangi waktu yang dibutuhkan perut untuk mengosongkan 16 hingga 12 menit. Penelitian yang dilakukan di antara 24 orang sehat menunjukkan bahwa 1,2 gram bubuk jahe sebelum makan mempercepat pengosongan perut sebesar 50%.

5. Kurangi nyeri haid

Dismenore atau nyeri haid umumnya mengacu pada rasa sakit yang dirasakan sepanjang siklus menstruasi wanita.

Jahe secara tradisional digunakan untuk menghilangkan rasa sakit selama siklus menstruasi.

Penelitian ilmiah merekomendasikan untuk mengonsumsi sekitar 1 gram bubuk jahe per hari, selama 3 hari pertama periode menstruasi.

Jahe membantu mengatasi rasa sakit seefektif obat ibuprofen dan asam mefenamat.

Baca Juga: 8 Manfaat Jahe Merah, Minum Air Rebusannya, Sakit Kepala Lewat Jantung pun Sehat

6. Menurunkan kadar kolesterol

Tingginya kadar LDL lipoprotein (kolesterol "jahat") terkait dengan peningkatan risiko penyakit jantung.

Makanan yang Anda konsumsi memiliki pengaruh kuat pada kadar LDL.

Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi 3 gram bubuk jahe secara teratur menyebabkan penurunan yang signifikan pada sebagian besar penanda kolesterol.

Penelitian lain yang dilakukan pada tikus hipotiroid, telah membuktikan bahwa ekstrak jahe membantu menurunkan kolesterol LDL seperti halnya obat penurun kolesterol atorvastatin.

Kedua studi juga menunjukkan pengurangan kolesterol total dan trigliserida darah.

7. Cegah kanker

Kanker adalah salah satu penyakit yang sangat serius yang digambarkan oleh pertumbuhan sel-sel abnormal yang tidak terkendali.

Ekstrak jahe telah dianggap sebagai alternatif penggunaan untuk berbagai bentuk kanker.

Baca Juga: Manfaat Jahe untuk Diet: Campurkan dengan Lemon untuk Hasil Maksimal, Yuk Coba!

6-gingerol adalah salah satu zat penting yang ditemukan dalam jumlah besar dalam jahe mentah telah mendapat sifat anti-kanker. 8. Melindungi terhadap penyakit Alzheimer

Stres oksidatif dan peradangan kronis dapat mempercepat proses penuaan. Mereka diyakini menjadi salah satu alasan penting untuk penyakit Alzheimer dan penurunan kognitif terkait usia.

Penelitian tertentu menunjukkan bahwa antioksidan serta senyawa bioaktif yang terkandung dalam jahe dapat membantu mencegah respons peradangan yang terjadi di otak.

Namun ada beberapa bukti yang membuktikan jahe dapat meningkatkan fungsi otak secara efektif.

Dalam sebuah penelitian terhadap 60 wanita paruh baya, ekstrak jahe terbukti meningkatkan waktu reaksi dan memori kerja.

Ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa jahe dapat melindungi terhadap penurunan fungsi otak yang berkaitan dengan usia.

9. Bantu perangi infeksi

Jahe segar terdiri dari Gingerol, zat bioaktif yang dapat membantu menurunkan risiko infeksi.

Ekstrak jahe dapat mencegah pertumbuhan berbagai jenis bakteri. Ini sangat efektif melawan bakteri mulut yang berhubungan dengan penyakit radang pada gusi, seperti gingivitis dan periodontitis.

Baca Juga: 6 Manfaat Jahe untuk Wajah, Kulit, dan Rambut Anda, Yuk Coba Sekarang Juga!

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait