Selain itu, pengacara hak asasi manusia, Quishi, 34, telah merekam situasi yang kacau di rumah sakit Wuhan.
Dia merekam betapa staf kewalahan menangani masukknya pasien yang banyak.
Dia sebelumnya mengunggah video lain dan dalam satu diposting pada 29 Januari, mengungkapkan dia "takut."
Ketakutannya itu tak lain karena dia terjebak di antara virus dan pihak berwenang.
Pada tanggal 6 Februari akun Weibo-nya dihapus dan hari berikutnya orang tuanya diberitahu bahwa dia telah "dikarantina" meskipun tidak memiliki gejala virus.
Sejak itu, tidak ada tanda-tanda keberadaannya lagi di manapun.
Demikian pula, Tuan Bin, seorang manajer toko pakaian, mengunggah video berdurasi lima menit pada tanggal 1 Februari.
Dia menunjukkan delapan mayat pasien yang ditemukan di depan atau di dalam rumah sakit Wuhan.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR