Advertorial

Jika Berhasil Lolos dari Kematian, Orang yang Mengidap Meningitis Bisa Terancam Kehilangan Ingatan dan Puluhan Masalah Kesehatan Lain

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

Intisari-Online.com - Meningitis merupakan peradangan pada meninges, yakni selaput yang melindungi otak dan sumsum tulang belakang.

Penyakit ini pula yang dialami mendiang penyanyi Glenn Fredly sebelum berpulang Rabu (8/4/2020) malam.

Meningitis biasanya diakibatkan oleh infeksi yang disebabkan virus atau bakteri.

Beberapa meningitis juga bisa disebabkan oleh jamur, parasit, penyakit tertentu, dan bisa juga karena cedera pada kepala atau tulang belakang.

Baca Juga: Mengenal 5 Jenis Meningitis atau Radang Selaput Otak yang Salah Satunya Diderita Glenn Fredly Hingga Wafat, Sangat Menular Melalui Bersin dan Batuk

Meningitis dapat menyebabkan komplikasi serius bahkan bisa berakibat fatal.

Dilansir Medical News Today, semua orang bisa menderita meningitis.

Namun anak kecil, orang tua yang berusia lanjut, dan orang-orang dnegan sistem kekebalan tubuh yang lemah lebih mungkin mengalami meningitis.

Dampak meningitis

Baca Juga: Potret Mengharukan di Tengah Physical Distancing, Seorang Saumi Setia Menunggu Istrinya yang Jalani Kemoterapi Kanker, Lihat Bagaimana Pria Ini 'Berkemah' di Halaman Ruang Rawat Sang Istri

Meningitis dapat memengaruhi tubuh dengan berbagai macam cara.

Beberapa gejala meningitis antara lain demam dan leher kaku.

Hal ini dapat muncul dengan cepat, tapi pada beberapa orang muncul setelah infeksi meningitis hilang.

Banyak orang dapat pulih dari meningitis dengan perawatan medis yang tepat, tapi beberapa orang mungkin memiliki efek seumur hidup.

Baca Juga: Tak Kunjung Pulang ke Rumah, Jenazah Remaja 13 Tahun Ditemukan Warga Terkubur Setengah Badan

Berikut adalah efek dari meningitis, selama atau setelah infeksi terjadi:

1. Sakit kepala

Salah satu gejala meningitis yang paling umum adalah sakit kepala parah.

Peradangan yang terjadi di dekat otak dan sumsum tulang belakang dapat mengakibatkan rasa sakit yang signifikan.

Baca Juga: Kapal Motor Lambelu Menjadi Saksi Perjuangan Hidup dan Mati Saat Seluruh Kapal Dilarang Bersandar ke Pelabuhan NTT, Suasana Mencekam Ketika Penumpang Pilih Meloncat dari Kapal!

Namun, sakit kepala ini sering disalahartikan sebagai migrain.

2. Demam mendadak

Demam adalah cara tubuh untuk melawan penjajah asing, seperti virus atau bakteri.

Baca Juga: Oleskan Masker Bayam dan Madu ke Wajah Selama 30 Menit Secara Rutin, Dapatkan Kulit Wajah Bebas Jerawat hingga Menjadi Cerah!

Demam tinggi sering terjadi pada tahap awal dan akhir penyakit.

3. Perubahan perilaku, hilang konsentrasi

Pembengkakan dan peradangan dapat menyebabkan perubahan perilaku.

Beberapa kasus menunjukkan, masalah jangka panjang yang sering terjadi adalah gangguan pada memori dan sulit konsentrasi.

Baca Juga: Usahanya Tak Jelas, Kim Jong-Un Ternyata Punya Kekayaan Rp70 Triliun Tapi Pengeluarannya Mencapai 112 Triliun, Mata-mata Ungkap Fakta Mengejutkan Sumber Kekayaanya

Meningitis pada anak membuat mereka kesulitan belajar.

4. Titik lunak di kepala menggembung

Bayi memiliki area di kepala yang dikenal sebagai fontanel, yang merupakan celah di mana tulang tengkorak belum bergabung bersama.

Fontanel terbesar ada di atas kepala, terasa keras dan sedikit menjorok.

Baca Juga: Temuan Gejala Corona Lagi, Rumah Sakit di Amerika Serikat Laporkan Gejala Baru Covid-19: Laporan Tidak Sesuai Gambaran Gejala Umum

Jika fontanel bayi tampak menggembung, ini bisa menjadi tanda pembengkakan otak atau penumpukan cairan, yang membutuhkan perhatian medis darurat.

5. Leher kaku

Anak-anak yang mengalami meningitis biasanya lehernya kaku, tidak dapat menundukkan kepala ke depan.

Pada orang dewasa, leher yang sakit dan kaku adalah fase akut meningitis.

Baca Juga: Mabuk Bersama 3 Wanita di Tengah Corona, Anggota DPRD Ini Bawa Mobil Ugal-ugalan dan Hampir Celakai Anggota TNI

6. Sangat sensitif terhadap cahaya

Pembengkakan otak akibat meningitis menyebabkan seseorang sangat sensitif terhadap cahaya.

Ketika melihat cahaya, tak jarang kepala akan terasa sangat sakit.

Bayi atau anak-anak yang memiliki meningitis mungkin menangis atau berpaling dari cahaya.

7. Kelelahan ekstrim

Ketika tubuh mencoba melawan infeksi, seseorang menjadi sangat lesu dengan hanya punya sedikit energi.

8. Mengantuk atau susah bangun

Baca Juga: Keberhasilan Asia Timur Bisa Dijadikan Acuan Melawan Coronavirus, Profesor ini Ungkap Tiga Rahasia Mereka

Jika seseorang tidak dapat dibangunkan atau tampaknya mengantuk berlebihan, ini mungkin merupakan gejala awal infeksi meningitis.

Penyakit ini dapat memengaruhi kewaspadaan otak, membuatnya sulit untuk tetap terjaga.

9. Kurang nafsu makan

Semua sistem tubuh dapat diubah ketika otak bengkak akibat infeksi meningitis.

Salah satu dampaknya, seseorang dengan meningitis tidak memiliki nafsu makan atau mungkin justru merasa sakit saat makan.

Baca Juga: Meningitis Rengut Nyawa Glenn Fredly: Seorang Pria yang Selamat Dari Mengingitis Ungkap Tak Sadar Miliki Penyakit Ini Gejalannya Seperti Flu Biasa Tapi Bisa Membunuh dalam Beberapa Jam

10. Mual dan muntah

Sakit kepala parah, pembengkakan otak, dan pertahanan tubuh terhadap penyakit dapat menyebabkan sakit perut dan muntah, terutama pada anak-anak.

11. Kehilangan kesadaran

Jika pembengkakan dan peradangan memberi terlalu banyak tekanan pada otak, seseorang mungkin pingsan atau kehilangan kesadaran.

12. Ruam

Beberapa jenis meningitis dapat menyebabkan ruam.

Jika seseorang secara signifikan menderita demam dan mengembangkan ruam, mereka harus mencari perawatan medis.

13. Kejang dan epilepsi

Ketika meningitis menyebabkan pembengkakan atau tekanan otak, itu dapat mengganggu fungsi normal otak, menyebabkan kejang.

Kejang selama episode meningitis tidak berarti bahwa seseorang memiliki, atau akan mengembangkan, epilepsi.

Namun, karena tekanan dan peradangan ini secara permanen dapat merusak otak, kadang-kadang orang mengalami epilepsi setelah sembuh dari meningitis.

Baca Juga: Menyerang Glen Fredly, Inilah Beberapa Gejala Meningitis atau Radang Selaput Otak Anak yang Jarang Disadari

14. Koma

Dalam kasus meningitis yang parah, seseorang mungkin mengalami cukup kerusakan otak yang bisa menyebabkan koma.

15. Hilang ingatan

Setelah sembuh dari meningitis, beberapa orang mengalami masalah dengan ingatan.

Ini bisa jadi akibat kerusakan otak selama sakit.

16. Kesulitan berkonsentrasi

Anak-anak yang telah pulih dari meningitis mungkin mengalami kesulitan berkonsentrasi karena rusaknya otak.

Orang dewasa mungkin kesulitan untuk fokus di tempat kerja atau dalam kegiatan sehari-hari, seperti percakapan atau membaca buku.

17. Gangguan pendengaran hingga tuli

Kehilangan pendengaran adalah efek umum setelah infeksi meningitis pada anak-anak dan orang dewasa.

Setelah pulih dari meningitis, orang harus melakukan tes pendengaran untuk memeriksa kemungkinan masalah pendengaran.

Baca Juga: Padahal Menikah Baru 3 Menit, Mempelai Wanita Buru-buru Gugat Cerai Karena Suaminya Lakukan Hal Konyol Ini

Gangguan pendengaran bisa berkisar dari ringan hingga berat, dan bisa permanen dalam beberapa kasus.

Dering di telinga atau tinitus juga dapat terjadi setelah meningitis.

18. Kehilangan penglihatan atau kebutaan

Saraf optik, yang memainkan peran penting dalam penglihatan, kadang-kadang dapat rusak setelah infeksi meningitis.

Ini dapat menyebabkan penglihatan kabur sementara atau permanen atau bahkan kebutaan.

Selama tahap akut penyakit, penglihatan seseorang mungkin akan mengalami berbayang.

19. Masalah bicara

Otak mengontrol ucapan seseorang, dan jika menjadi rusak karena meningitis, pola bicara seseorang dapat berubah, meskipun ini jarang terjadi.

Terapi wicara terkadang dapat membantu seseorang mendapatkan kembali kemampuannya untuk berbicara setelah sembuh dari penyakitnya.

Baca Juga: Dikira Hanya Ruam Popok, Siapa Sangka Bayi Ini Idap Meningitis Seperti yang Diderita Glenn Fredly, dan Langsung Meninggal

20. Pusing atau kehilangan keseimbangan

Otak dan telinga berinteraksi untuk membantu seseorang menjaga keseimbangan dan kesadaran mereka akan ruang di sekitar mereka.

Namun, kemampuan ini dapat terganggu karena pembengkakan di otak, yang menyebabkan hilangnya koordinasi, pusing, dan jatuh.

21. Gagal ginjal

Beberapa jenis meningitis bakteri dapat menyebabkan gagal ginjal (ginjal) atau kerusakan ginjal jangka panjang.

Beberapa obat untuk meningitis juga dapat merusak ginjal.

22. Kegagalan kelenjar adrenal

Komplikasi meningitis bakteri yang jarang tetapi parah (biasanya meningitis meningokokus) yang dikenal sebagai sindrom Waterhouse-Friderichsen dapat menyebabkan kelenjar adrenal berhenti bekerja.

Ini menyebabkan tubuh menjadi syok dan bisa berakibat fatal.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "22 Masalah Kesehatan karena Meningitis, dari Sakit Kepala hingga Koma"

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait