Advertorial
Intisari-Online.com - Meningitis merupakan peradangan pada meninges, yakni selaput yang melindungi otak dan sumsum tulang belakang.
Penyakit ini pula yang dialami mendiang penyanyi Glenn Fredly sebelum berpulang Rabu (8/4/2020) malam.
Meningitis biasanya diakibatkan oleh infeksi yang disebabkan virus atau bakteri.
Beberapa meningitis juga bisa disebabkan oleh jamur, parasit, penyakit tertentu, dan bisa juga karena cedera pada kepala atau tulang belakang.
Meningitis dapat menyebabkan komplikasi serius bahkan bisa berakibat fatal.
Dilansir Medical News Today, semua orang bisa menderita meningitis.
Namun anak kecil, orang tua yang berusia lanjut, dan orang-orang dnegan sistem kekebalan tubuh yang lemah lebih mungkin mengalami meningitis.
Dampak meningitis
Meningitis dapat memengaruhi tubuh dengan berbagai macam cara.
Beberapa gejala meningitis antara lain demam dan leher kaku.
Hal ini dapat muncul dengan cepat, tapi pada beberapa orang muncul setelah infeksi meningitis hilang.
Banyak orang dapat pulih dari meningitis dengan perawatan medis yang tepat, tapi beberapa orang mungkin memiliki efek seumur hidup.
Baca Juga: Tak Kunjung Pulang ke Rumah, Jenazah Remaja 13 Tahun Ditemukan Warga Terkubur Setengah Badan
Berikut adalah efek dari meningitis, selama atau setelah infeksi terjadi:
1. Sakit kepala
Salah satu gejala meningitis yang paling umum adalah sakit kepala parah.
Peradangan yang terjadi di dekat otak dan sumsum tulang belakang dapat mengakibatkan rasa sakit yang signifikan.
Namun, sakit kepala ini sering disalahartikan sebagai migrain.
2. Demam mendadak
Demam adalah cara tubuh untuk melawan penjajah asing, seperti virus atau bakteri.
Demam tinggi sering terjadi pada tahap awal dan akhir penyakit.
3. Perubahan perilaku, hilang konsentrasi
Pembengkakan dan peradangan dapat menyebabkan perubahan perilaku.
Beberapa kasus menunjukkan, masalah jangka panjang yang sering terjadi adalah gangguan pada memori dan sulit konsentrasi.
Meningitis pada anak membuat mereka kesulitan belajar.
4. Titik lunak di kepala menggembung
Bayi memiliki area di kepala yang dikenal sebagai fontanel, yang merupakan celah di mana tulang tengkorak belum bergabung bersama.
Fontanel terbesar ada di atas kepala, terasa keras dan sedikit menjorok.
Jika fontanel bayi tampak menggembung, ini bisa menjadi tanda pembengkakan otak atau penumpukan cairan, yang membutuhkan perhatian medis darurat.
5. Leher kaku
Anak-anak yang mengalami meningitis biasanya lehernya kaku, tidak dapat menundukkan kepala ke depan.
Pada orang dewasa, leher yang sakit dan kaku adalah fase akut meningitis.
6. Sangat sensitif terhadap cahaya
Pembengkakan otak akibat meningitis menyebabkan seseorang sangat sensitif terhadap cahaya.
Ketika melihat cahaya, tak jarang kepala akan terasa sangat sakit.
Bayi atau anak-anak yang memiliki meningitis mungkin menangis atau berpaling dari cahaya.
7. Kelelahan ekstrim
Ketika tubuh mencoba melawan infeksi, seseorang menjadi sangat lesu dengan hanya punya sedikit energi.
8. Mengantuk atau susah bangun
Jika seseorang tidak dapat dibangunkan atau tampaknya mengantuk berlebihan, ini mungkin merupakan gejala awal infeksi meningitis.
Penyakit ini dapat memengaruhi kewaspadaan otak, membuatnya sulit untuk tetap terjaga.
9. Kurang nafsu makan
Semua sistem tubuh dapat diubah ketika otak bengkak akibat infeksi meningitis.
Salah satu dampaknya, seseorang dengan meningitis tidak memiliki nafsu makan atau mungkin justru merasa sakit saat makan.
10. Mual dan muntah
Sakit kepala parah, pembengkakan otak, dan pertahanan tubuh terhadap penyakit dapat menyebabkan sakit perut dan muntah, terutama pada anak-anak.
11. Kehilangan kesadaran
Jika pembengkakan dan peradangan memberi terlalu banyak tekanan pada otak, seseorang mungkin pingsan atau kehilangan kesadaran.
12. Ruam
Beberapa jenis meningitis dapat menyebabkan ruam.
Jika seseorang secara signifikan menderita demam dan mengembangkan ruam, mereka harus mencari perawatan medis.
13. Kejang dan epilepsi
Ketika meningitis menyebabkan pembengkakan atau tekanan otak, itu dapat mengganggu fungsi normal otak, menyebabkan kejang.
Kejang selama episode meningitis tidak berarti bahwa seseorang memiliki, atau akan mengembangkan, epilepsi.
Namun, karena tekanan dan peradangan ini secara permanen dapat merusak otak, kadang-kadang orang mengalami epilepsi setelah sembuh dari meningitis.
14. Koma
Dalam kasus meningitis yang parah, seseorang mungkin mengalami cukup kerusakan otak yang bisa menyebabkan koma.
15. Hilang ingatan
Setelah sembuh dari meningitis, beberapa orang mengalami masalah dengan ingatan.
Ini bisa jadi akibat kerusakan otak selama sakit.
16. Kesulitan berkonsentrasi
Anak-anak yang telah pulih dari meningitis mungkin mengalami kesulitan berkonsentrasi karena rusaknya otak.
Orang dewasa mungkin kesulitan untuk fokus di tempat kerja atau dalam kegiatan sehari-hari, seperti percakapan atau membaca buku.
17. Gangguan pendengaran hingga tuli
Kehilangan pendengaran adalah efek umum setelah infeksi meningitis pada anak-anak dan orang dewasa.
Setelah pulih dari meningitis, orang harus melakukan tes pendengaran untuk memeriksa kemungkinan masalah pendengaran.
Gangguan pendengaran bisa berkisar dari ringan hingga berat, dan bisa permanen dalam beberapa kasus.
Dering di telinga atau tinitus juga dapat terjadi setelah meningitis.
18. Kehilangan penglihatan atau kebutaan
Saraf optik, yang memainkan peran penting dalam penglihatan, kadang-kadang dapat rusak setelah infeksi meningitis.
Ini dapat menyebabkan penglihatan kabur sementara atau permanen atau bahkan kebutaan.
Selama tahap akut penyakit, penglihatan seseorang mungkin akan mengalami berbayang.
19. Masalah bicara
Otak mengontrol ucapan seseorang, dan jika menjadi rusak karena meningitis, pola bicara seseorang dapat berubah, meskipun ini jarang terjadi.
Terapi wicara terkadang dapat membantu seseorang mendapatkan kembali kemampuannya untuk berbicara setelah sembuh dari penyakitnya.
20. Pusing atau kehilangan keseimbangan
Otak dan telinga berinteraksi untuk membantu seseorang menjaga keseimbangan dan kesadaran mereka akan ruang di sekitar mereka.
Namun, kemampuan ini dapat terganggu karena pembengkakan di otak, yang menyebabkan hilangnya koordinasi, pusing, dan jatuh.
21. Gagal ginjal
Beberapa jenis meningitis bakteri dapat menyebabkan gagal ginjal (ginjal) atau kerusakan ginjal jangka panjang.
Beberapa obat untuk meningitis juga dapat merusak ginjal.
22. Kegagalan kelenjar adrenal
Komplikasi meningitis bakteri yang jarang tetapi parah (biasanya meningitis meningokokus) yang dikenal sebagai sindrom Waterhouse-Friderichsen dapat menyebabkan kelenjar adrenal berhenti bekerja.
Ini menyebabkan tubuh menjadi syok dan bisa berakibat fatal.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "22 Masalah Kesehatan karena Meningitis, dari Sakit Kepala hingga Koma"
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari