Advertorial

Menyerang Glen Fredly, Inilah Beberapa Gejala Meningitis atau Radang Selaput Otak Anak yang Jarang Disadari

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Editor

Intisari-Online.com - Penyanyi Glenn Fredly meninggal dunia di Rumah Sakit Setia Mitra, Fatmawati, Jakarta Selatan, Rabu (8/4/2020).

Kabar duka berpulangnya Glenn Fredly dibenarkan oleh rekan sesama musisi, Teuku Adifitrian atau Tompi.

"Telah berpulang saudara kami, Glenn friedly, malam ini. Mohon dimaafkan semua salahnya."

"Dia yang selalu hadir menggerakkan kita semua," tulis Tompi melalui pesan WhatsApp kepada Kompas.com, Rabu malam.

Baca Juga: Padahal Menikah Baru 3 Menit, Mempelai Wanita Buru-buru Gugat Cerai Karena Suaminya Lakukan Hal Konyol Ini

Kabar meninggalnya Glenn Fredly juga dibenarkan personel grup band HIVI! Febrian Nindyo.

Diketahui bahwa Glenn Fredly meninggal dunia pada usia 44 tahun karena meningitis.

Tak hanya orang dewasa, kasus meningitis ini banyak terjadi pada bayi baru lahir maupun balita dan anak-anak.

Baca Juga: Dikira Hanya Ruam Popok, Siapa Sangka Bayi Ini Idap Meningitis Seperti yang Diderita Glenn Fredly, dan Langsung Meninggal

Meninitis disebabkan oleh virus atau bakteri yang bergerak melalui aliran darah dan menyebabkan infeksi.

Penyakit ini juga bisa disebabkan oleh infeksi jamur.

Beberapa kasus meningitis membaik tanpa pengobatan dalam beberapa minggu.

Namun, beberapa kondisi juga dapat mengancam nyawa.

Baca Juga: Diciduk Polisi saat Masih Pakai Setelan Jas dan Gaun Pengantin, Pasangan Ini Menikah dan Masuk Penjara di Hari yang Sama karena Langgar Aturan di Tengah Pandemi Covid-19

Untuk menghindari hal tersebut, ada beberaa gejala yang bisa Moms perhatikan untuk deteksi meningitis ini.

Gejala meningitis dini bisa seperti flu (influenza).

Baca Juga: Terlalu Menyukai Mobilnya yang Bekas dan Rusak, Pria Ini Dimakamkan Bersama Mobil Kesayangannya dalam Posisi Sedang Mengemudi

Gejala bisa berkembang lebih dari beberapa jam atau beberapa hari.

Tanda dan gejala yang mungkin terjadi pada siapa pun yang lebih tua dari usia 2 tahun meliputi:

- Demam mendadak tinggi- Leher kaku- Sakit kepala parah yang nampaknya berbeda dari biasanya- Sakit kepala dengan mual atau muntah- Kebingungan atau kesulitan berkonsentrasi- Kejang- Kantuk atau susah tidur- Sensitivitas terhadap cahaya- Tidak nafsu atau haus- Ruam kulit (kadang-kadang, seperti pada meningitis meningokokus)- Tanda pada bayi baru lahir

Baca Juga: Ini Cara Mencegah Penularan Meningitis, Khususnya pada Anak, Kunci Utamanya Tetap Sama dengan Pencegahan Corona

Sementara pada bayi baru lahir dan bayi dibawah dua tahun menunjukkan gejala lain yang berbeda.

Gejala-gejala tersebut antara lain :

- Demam tinggi- Menangis terus menerus- Kantuk atau iritabilitas yang berlebihan- Ketidakaktifan atau kelesuan- Miskin makan- Tonjolan di titik lemah di atas kepala bayi (fontanel)- Kekakuan pada tubuh dan leher bayi

Baca Juga: Remehkan Covid-19, Pria Ini Nekat Menginfeksi Dirinya Sendiri dengan Virus Corona, Namun Akhirnya Menyesal dan Ungkapkan Hal Ini Setelah Positif Terinfeksi

Nah, bila si kecil menunjukkan gejala-gejala di atas sebaiknya segera dilairan ke dokter untuk menghindari komplikasi yang semakin parah. (*)

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait