Advertorial

Beri Peringatan Tentang Corona, Dokter di Wuhan Kembali Lenyap Tanpa Jejak Setelah Dibungkam Pihak Berwenang China

Tatik Ariyani

Penulis

Ai Fen, merupakan salah satu dokter pertama yang mengidentifikasi bahwa virus baru menyebar tahun lalu.
Ai Fen, merupakan salah satu dokter pertama yang mengidentifikasi bahwa virus baru menyebar tahun lalu.

Intisari-Online.com -Seorang dokter Wuhan mengklaim pemerintah China telah membungkamnya karena memberikan peringatan tentang virus corona.

Kini, dokter tersebut dikabarkan telah menghilang secara misterius.

Melansir Daily Star, Kamis (2/4/2020), dokter itu, Ai Fen, merupakan salah satu dokter pertama yang mengidentifikasi bahwa virus baru menyebar tahun lalu.

Kini, dia menghilang tanpa jejak setelah memposting pesan rahasia di media sosial.

Baca Juga: Setelah Hebohkan Publik Dengan Jadi Ayah Termuda di Dunia di Usia 13 Tahun, Sosok ini Justru Sebutkan Ia Telah Ditipu Habis-habisan dan Kini Menyesal, ini Cerita Lengkapnya

Seorang orang dalam mengatakan kepada 60 Minutes Australia, “Baru dua minggu yang lalu kepala Emergency di rumah sakit Pusat Wuhan muncul, mengatakan pihak berwenang telah menghentikannya dan rekan-rekannya dari memperingatkan dunia.

"Dia sekarang telah menghilang, keberadaannya tidak diketahui."

Beberapa jam setelah laporan ditayangkan, dia menulis di Weibo, “Sungai. Sebuah jembatan. Sebuah jalan. Jam berbunyi.

“Terima kasih atas perhatian dan cintamu. Saya baik-baik saja saat ini dan saya masih bekerja."

Baca Juga: Satu Keluarga di Suamtera Utara Ini Dikucilkan Hingga Dijauhi Warga Karena dikira Menderita Covid-19 Faktanya Kondisinya Ternyata Seperti Ini

Pada hari Rabu, dia memposting foto dirinya yang tampaknya sedang bekerja di rumah sakit, dengan tulisan “Happy April Fools Day.”

Namun diketahui polisi negaralah yang meng-update halaman media sosial milik tahanan di Tiongkok.

Fen menjadi terkenal setelah menulis esai, yang sekarang telah dihapus, yang menceritakan bagaimana dia dibungkam oleh bos rumah sakit.

Baca Juga: Tiga Ratus Polisi di Sukabumi Positif Terinfeksi Covid-19, Asal Muasalnya Dari Siswa Alami Demam Berdarah, Adakah Kaitan Kedua Penyakit Tersebut?

Fenmengklaim dia dihukum karena mengambil foto hasil tes pasien dan menyoroti hasil positif "SARS coronavirus".

Fen juga merupakan rekan dari dokter tragis yang pertama kali menyadari adanya virus corona, Li Wenliang.

Li Wenliang yang meninggal pada Februari setelah memberikan peringatan pada lulusan sekolah kedokteran untuk mengenakan APD (alat pelindung diri) untuk menghindari infeksi.

Wenliang dipanggil ke kantor polisi dan dipaksa untuk menandatangani surat yang berjanji tidak akan membuat pernyataan lebih lanjut.

Menurut foto surat yang termasuk dalam pos Wenliang, ia telah diperingatkan oleh polisi pada 3 Januari karena "membuat komentar yang tidak benar" yang telah "sangat mengganggu ketentraman sosial."

Baca Juga: Rekor Suram, Spanyol Mencatat 950 Kematian Akibat Virus Corona Dalam Sehari, Polisi Mengharap Sumbangan Masker Snorkeling untuk Diubah Jadi Ventilator

Sekitar waktu yang sama, Kantor Berita Xinhua mengeluarkan peringatan kepada publik yang menyatakan, "Polisi meminta semua (pengguna internet) untuk tidak mengarang rumor, tidak menyebarkan rumor, tidak percaya rumor."

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di GRIDSTORE.ID.

Artikel Terkait