Baca Juga: Mandat Jokowi Hadapi Covid-19: Kerja, Belajar, Ibadah dari Rumah
Pengujian ekstensif juga telah selesai dilakukan terhadap anggota Gereja Shincheonji Yesus, yang dikaitkan dengan lebih dari 60 persen kasus di negara itu.
Para pejabat Korsel juga berbagi pengalaman mereka dalam mengatasi wabah tersebut, dengan mengatakan bahwa penutupan kota seperti yang dilakukan di Wuhan, sulit ditegakkan di masyarakat terbuka.
"Tanpa merusak prinsip masyarakat yang transparan dan terbuka, kami merekomendasikan sistem respons yang memadukan partisipasi publik sukarela dengan apilikasi kreatif teknologi canggih," kata Wakil Menteri Kesehatan Korsel, Kim Gang-lip dikutip dari SCMP.
Menurutnya, tindakan konvensional dan paksaan seperti penguncian daerah yang terkena dampak memiliki kelemahan, karena menggerogoti semangat demokrasi dan mengasingkan publik yang harus berperan aktif dalam upaya pencegahan.
"Partisipasi publik harus diamankan melalui keterbukaan dan transparansi," katanya.
Korsel sangat proaktif dalam memberikan informasi yang dibutuhkan warga negaranya agar tetap aman, termasuk briefing media dua kali sehari.
Ada juga peringatan darurat yang dikirimkan melalui ponsel ke mereka yang tinggal atau bekerja di distrik-distrik tempat kasus baru terkonfirmasi.
Rincian tentang riwayat perjalanan pasien yang dikonfirmasi juga tersedia di situs web kota.
Beberapa ada yang dijabarkan sampai ke tempat tinggal atau majikan pasien, yang dapat mempermudah mereka diidentifikasi secara individu.
Pentingnya menjaga kebersihan juga ditekankan.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR