Advertorial
Intisari-Online.com - Seorang pria berusia 36 tahun dilaporkan meninggal di Wuhan, setelah terinfeksi virus corona untuk kedua kalinya.
Dilansir dari South China Morning Post (SCMP), pria bernama Li Liang itu positif virus corona dan masuk rumah sakit pada 12 Februari 2020.
Dia kemudian diperbolehkan pulang dua minggu kemudian, dengan instruksi untuk berada di karantina hotel selama 14 hari.
Istrinya yang bernama Mei menuturkan, baru dua hari setelah meninggalkan rumah sakit suaminya merasa tidak enak badan.
Mulutnya kering dan perutnya mengandung banyak gas.
Pada Senin (2/3/2020) Li dibawa ke rumah sakit tetapi nyawanya tidak tertolong.
Ia mengembuskan napas terakhirnya di siang hari, beberapa jam setelah dirawat.
Sertifikat kematian yang dikeluarkan Komisi Kesehatan Wuhan mengatakan, penyebab kematian adalah Covid-19.
Disebutkan pula terdapat penyumbatan dan kegagalan pernapasan sebagai gejala yang menyebabkan kematiannya.
Harian Shanghai, The Paper, mengabarkan bahwa Rumah Sakit Fangcang (salah satu rumah sakit darurat yang didirikan di Wuhan), pada Rabu (4/3/2020) menerima banyak pasien sembuh yang datang lagi karena penyakitnya kambuh.
Kemudian mulai Kamis (5/3/2020) rumah sakit itu mulai melakukan tes antibodi pada semua pasien sebelum pulang, untuk memastikan mereka pulih sepenuhnya.
Asia News melaporkan, sekelompok ilmuwan China telah menemukan dua tipe virus corona yang berbeda.
Satu dinamakan "tipe L" yang banyak ditemui saat ini, dan satunya adalah "tipe S".
Virus corona "tipe L " berasal dari "tipe S" dan lebih mudah menular.
Sampai berita ini dirilis, infeksi virus corona muncul sebanyak 97.735 kasus di seluruh dunia.
China mencatatkan jumlah kasus terbanyak (80.552) diikuti Korea Selatan (6.284) dan Italia (3.858) di tiga teratas.
Korban meninggal terbanyak berada di China yakni 3.052, disusul Italia (148) dan Iran (107).
Untuk pasien sembuhnya, SCMP mencatat 55.185 orang di seluruh dunia sampai hari ini (6/3/2020) pukul 9.40 WIB.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Disebut Sudah Sembuh, Pria di China Meninggal karena Virus Corona"