Pilihan paling efisien akhirnya jatuh ke moda taksi online.
Namun, yang terjadi seperti yang telah dikisahkan. Ia dua kali ditolak, padahal yang ia inginkan hanya membawa jenazah anak kelimanya itu kembali ke rumah.
"Mereka (pengemudi taksi online) kan butuh waktu lama untuk datang.
"Begitu datang, petugas jenazah memberi surat jalan bahwa ini membawa jenazah.
"Pengemudi yang pertama seperti marah gitu, bilangnya order tidak sesuai dengan aplikasi. Sementara pengemudi kedua menolak begitu saja," Vebby bercerita.
(Vitorio Mantalean)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Doa Ibu untuk Sopir Taksi Online Mulia yang Bersedia Bawa Jenazah Bayinya..."
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR