Advertorial
Intisari-Online.com - Siapa yang tak geram jika mengetahui ada seseorang yang mencuri kotak amal masjid.
Saat seseorang harusnya menyisihkan hartanya untuk mengisi kotak amal, justru sebaliknya mencuri dari tempat itu.
Hal itulah yang dirasakan warga Kota Semarang pada awalnya ketika tahu ada seorang bocah yang mencuri kotak amal.
Namun, sikap mereka berubah setelah tahu alasan bocah itu melakukan perbuatan tak terpuji itu.
Kisah menyentuh terjadi di Kota Semarang dimana ada bocah berinisial PR (15) nekat mencuri kotak amal di Masjid Al Hikmah, Pedurungan, Kota Semarang lantaran kelaparan.
Kejadian PR mencuri tersebut pada Rabu (19/2/2020) lalu.
Warga yang awalnya geram mengamankan PR (15) jadi tersentuh lantaran aksi nekat bocah yatim piatu itu karena kelaparan dan hidup berpindah - pindah.
Namun, saat ini ada orang yang peduli dengan bocah tersebut.
Bocah yatim piatu berinisial PR (15) kini ditampung keluarga Nur Kholis di Blancir Raya.
Saat ditemui Tribunjateng.com di kediaman Nur Kholis (47), Jumat (21/2/2020) pagi, PR tampak sudah mulai melakukan aktivitas di rumah tersebut.
PR yang tampak berpenampilan rapi dengan kemeja kotak-kotak dan celana jeans tersebut terlihat malu-malu saat hendak melahap sarapannya.
Sesekali, ia tersenyum dan mengangguk saat ditanya.
"Dia (PR) memang belum banyak bicara, belum penyesuaian karena baru," ujar Nur Kholis.
Dijelaskan Nur Kholis, PR ikut dengannya sejak Kamis (20/2/2020) siang.
Saat itu, kata dia, seusai diamankan dari Polsek Pedurungan, PR sempat kembali ke tribun lapangan sepak bola Pedurungan Kidul.
PR kembali melakukan aktivitasnya dan tidur di tempat itu.
Baca Juga: Berkaca dari Susur Sungai SMPN 1 Turi, Begini Pertolongan Pertama pada Korban Tenggelam
"Awalnya saya mendapat informasi soal itu."
"Kok sepertinya saya pernah lihat anak ini, saya kemudian menyusul ke sana. Ada Babinsa dan MIK Semar juga."
"Ternyata benar, saya pernah lihat anak itu," ungkapnya.
Diakuinya Nur Kholis, anak tersebut sebelumnya sempat berada di dekat rumahnya.
Baca Juga: Gusi Anda Berdarah? Jangan Dianggap Sepele, Bisa Jadi Itu Tanda Penyakit Mematikan Ini
Ia tampak memerhatikan Nur Kholis saat bekerja mengangkati batu bata.
Nur Kholis yang mengaku prihatin dengan anak itu merasa PR ingin ke rumahnya.
"PR memang bukan warga RT saya."
"Hanya dua hari sebelum kejadian (pencurian kotak amal) itu, dia ada di seberang rumah saya seperti orang linglung," ujarnya.
Lantas ia memaparkan, saat dirinya, kerabat dekat, dan warga lainnya membujuk PR untuk kembali ke yayasan, PR menolak.
Nur Kholis lantas menawarkan PR untuk tinggal di rumahnya.
Benar, kata Nur Kholis, PR akhirnya mau ikut ke rumahnya.
"Anak ini kami tanya mau pulang ke mana?"
"Saya tawari, kalau mau ikut saya silakan yang penting tidak di sini (lapangan)."
"Feeling saya, anak ini memang mau ke rumah saya."
"Ternyata saat ditanya dia maunya ikut saya," ujarnya.
Lantas Nur Kholis menjelaskan, dirinya bersama istri Kusrianah (46) akan memperkenankan PR untuk tinggal di rumahnya apabila mau.
Juga menyekolahkannya jika nantinya ingin melanjutkan sekolah.
Namun begitu, lanjutnya, dirinya dan istri kini masih memberikan ruang PR untuk menenangkan diri.
"Dia harusnya kelas 2 SMP, tapi ini sudah tidak sekolah sejak liburan akhir tahun kemarin."
"Ini insya Allah nanti bergantung anaknya, kalau nyaman di sini dan mau tinggal di sini kami persilakan."
"Sekarang kami biarkan dia tenang dulu, karena mungkin masih ketakutan karena peristiwa kemarin," tukasnya.
Baca Juga: Masukkan Indonesia sebagai Negara Maju, Rupanya AS Punya Maksud Terselubung
Sebelumnya, PR diketahui sebagai pencuri kotak amal di Masjid Al Hikmah, Pedurungan, Kota Semarang, Rabu (19/2/2020) kemarin.
Setelah diusut, rupanya PR mencuri uang dalam kotak itu untuk makan.
Dia mengaku belum makan selama tiga hari.
Warga yang semula geram berubah bersimpati.
PR adalah anak yatim piatu.
Hal itu diakui langsung Kapolsek Pedurungan, Kompol Eko Bubiyanto saat ikut melihat kondisi PR dan berada di lokasi, Rabu (19/2/2020) sore sekira pukul 16.20 WIB.
"PR anak yatim piatu."
"Setelah diamankan, justru banyak warga yang kasihan."
"Bahkan, saya pun yang melihat langsung sedih."
"Kondisi PR sangat miris," ujar Kompol Eko saat dihubungi Tribun Jateng.
Kepada polisi, PR mengaku tiap malam tidur dan berteduh di Tribun, Lapangan Bola Pedurungan Kidul.
Untuk mandi pun, PR harus berpindah-pindah dari satu mushola ke mushola lainnya.
"PR hidupnya berpindah-pindah."
"Dia tidak punya tempat tinggal tetap."
"Kini, PR sudah dikasih makan."
"Banyak warga juga yang memberi bantuan."
"Kami dari kepolisian pun demikian," cerita Kapolsek.
Dia mengungkapkan, pihaknya sempat menawari PR untuk dibawa ke Kantor Dinsos.
Namun, PR enggan.
Saat ditawari hal itu, PR malah pergi lagi usai dibawa ke Mapolsek Pedurungan.
Kapolsek pun sempat menawari PR untuk tinggal di Mushola Mapolsek.
Baca Juga: Praktis! Inilah 3 Cara Menurunkan Panas pada Anak, Orangtua Tak Perlu Khawatir Lagi
"Saya tawarkan tinggal di Polsek untuk kerja bersih-bersih, ternyata PR tetap tidak mau juga."
"Katanya takut," jelas Kapolsek.
Cerita mengenai pencurian oleh anak yatim piatu ini menuai banyak respons dari netizen.
Mereka rata-rata jatuh iba kepada yang bersangkutan.
Berikut ini komentar beberapa netizen di grup Facebook Bankom Polrestabes Semarang:
Ha Sanah: Ya allah ....tolong d kasih kerjaan biar dia bisa makan ....ngenes gk tega lihatnya
Eric Fajar Pribadi: Mesakke ojo di sio* lur anak yatim piatu
Ricky: Itu anak asli mana rumahnya ??
AlexSandria AlexSandria: Kasihan,,, sekali
Bayu Sukma: Ya allah... (idy)
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Kisah Bocah Yatim Piatu Curi Kotak Amal di Semarang karena Kelaparan, Akhirnya Dirawat Orang Ini