Advertorial
Intisari-online.com -Kejadian ini membuktikan tidak semua orang dapat hidup dengan mengabaikan rasa bersalah.
Seorang pria Malaysia berumur 23 tahun meminta maaf atas kenakalan yang dulu ia lakukan di suatu toko setelah 15 tahun berlalu.
Pria itu ternyata dahulunya saat berumur 8 tahun, pernah mencuri di suatu toko.
Namun di umur 10 tahun, dia justru berpindah dengan keluarganya.
Kini, di umur 23 tahun, dia meminta maaf dengan cara unik.
Pria itu kembali ke toko tersebut untuk meninggalkan pecahan uang 50 Ringgit Malaysia dan catatan sebagai "surat tanda diterima" permintaan maafnya.
Dalam surat tersebut dia menuliskan sebagai berikut:
"Pertama, aku hendak meminta maaf karena tidak memberikan surat ini secara langsung karena aku merasa malu dan takut.
"15 tahun yang lalu ketika aku berumur 8 tahun, aku mengambil sebuah karet penghapus dari tokomu. Kini aku meminta permintaan maafmu karena telah melakukannya, dan ingin memberikan kompensasi atas kenakalanku. Maaf aku membayarnya sangat lama karena aku berpindah tempat tinggal ketika umurku 10 tahun.
"Semoga paman/bibi memaafkanku."
Pemilik toko tersebut, Tuan Chee, dilansir dari myshinchew.com, mengatakan jika dia bahkan sudah tidak ingat sama sekali dengan pencurian tersebut.
Dia juga tidak pernah tahu orang asing berumur 23 tahun tersebut.
Namun karena dia tersentuh dengan ketulusan pria tersebut dalam meminta maaf, akhirnya dia memajangsurat tersebut di dalam tokonya.
"Aku tersentuh setelah membaca surat ini. Aku tidak hanya memaafkannya tetapi juga menghormati apa yang telah dia lakukan.
"Ini merupakan kisah nyata yang penuh dengan energi positif. Jadi aku memutuskan untuk menunjukkannya di tokoku.
"Harapannya agar semua membaca dan pesan kebaikan di dalamnya tersampaikan, bahwa kita harus meminta maaf atas perbuatan salah kita."
Chee mengatakan pria muda tersebut datang ke toko sendirian dengan sepeda motornya pada 17/11/2019.
Dia lalu membeli botol mineral dan roti, dan pergi keluar setelah membayar belanjaannya.
Namun dia tidak segera pergi, tetapi berdiri di luar toko dan menatap toko seakan-akan ada sesuatu yang mengganggu pikirannya.
Aku Chee, dia sibuk di dalam toko dan dapat keluar dari toko 10 menit kemudian untuk menanyakan kepada pria tersebut apakah ada yang dapat ia bantu.
Pria itu tidak menjawab, sehingga Chen masuk kembali ke tokonya.
Namun pria tersebut tetap mengikuti dan menanyakan apakah tokonya sudah beroperasi di tahun 2004.
Chee mengiyakan pertanyaan tersebut.
Pria tersebut kemudian memberinya surat, dan memintanya untuk membacanya setelah pria tersebut pergi.
Awalnya Chee takut dan sedikit bingung, bahkan sempat berpikir di dalam amplop tersebut ada suatu hal buruk.
Namun setelah membaca yang tertulis di dalamnya dia merasa tersentuh.