Advertorial
Intisari-Online.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump rencananya akan mengunjungi India pada awal pekan depan.
Pertemuan dua pemimpin negara demokrasi terbesar di dunia tersebut tentu menyita perhatian dunia.
Kini persiapan telah dilakukan oleh pemerintah India untuk menyambut Donald Trump, salah satunya adalah dipersiapkannya sebuah patroli tambahan 'polisi monyet'.
Dinamai 'polisi monyet' karena mereka harus mengamankan presiden Amerika Serikat itu dari serangan monyet-monyet di Taj Mahal.
Mereka akan dipersenjatai dengan ketapel selama kunjungan Trump ke India.
Melansir dari Dailymail.co.uk (20/2/2020), Hal itu dilakukan karena dikhawatirkan 'pertemuan' Trump dengan hewan rabies itu dapat mengagalkan harapan Perdana Menteri India, Narendra Modi, untuk menyetujui kesepakatan perdagangan besar dengan Trump.
Terjadinya 'pertemuan' Trump dengan monyet-monyet itu sangat mungkin terjadi karena ada sebanyak 700 kera rhesus yang hidup di antara tembok dan taman makam abad ke-17 di kota Agra, Uttar Pradesh.
Sebelumnya, monyet-monyet itu sudah sering menyerang serta melukai wisatawan.
Baca Juga: 4 Manfaat Labu Siam untuk Perkembangan Bayi, Salah Satunya Bantu Sempurnakan Susunan Sistem Saraf
Sementara upaya mengusir hewan-hewan itu dari situs berseharah di India itu juga telah terbukti sia-sia.
Sehingga yang bisa dilakukan hanya upaya pencegahan, yaitu dengan memberikan ketapel kepada para petugas.
"Mengusir monyet bukan tugas kami, tetapi kami mengambil tindakan pencegahan dengan memberikan ketapel kepada enam petugas kami," kata seorang petugas keamanan senior di Taj Mahal kepada Times.
Adanya penjaga yang dipersenjatai dengan ketapel dilakukan sejak dua tahun lalu setelah sebuah tragedi terjadi.
Saat itu, seorang bayi laki-laki dan dua wisatawan Prancis harus dirawat karena rabies setelah digigt monyet dan akhirnya meninggal.
Selain itu, pernah juga seorang wanita Kolombia kehilangan dompetnya karena dicuri dan dirobek oleh monyet di sana.
Juga ada turis Belgia, bernama Molly Dedobbeleer, yang mendapatkan goresan, bekas gigitan, dan perlu suntikan setelah diserang monyet pada September tahun lalu.
"Awalnya, satu monyet menyerang saya dan kemudian banyak yang lain bergabung," katanya kepada The Times of India.
"Untungnya, petugas keamanan yang berdiri di dekat saya menyelamatkan saya," ungkap Molly.
Akhirnya, keputusan untuk merekrut penjaga diambil setelah orang India menyuarakan kekhawatiran bahwa presiden dapat menjadi sasaran para hewan itu.
Namun, seorang anggota Pasukan Keamanan Industri Sentral juga mengatakan bahwa ketapel yang digunakan oleh penjaga akan 'sama sekali tidak efektif' jika pasukan besar monyet memutuskan untuk menyerang rombongan presiden.
"Teror monyet sangat meresap sehingga perempuan dan anak-anak takut naik di atap rumah mereka, yang hampir diambil alih oleh monyet," kata seorang pejabat.
Selain mempersenjatai petugas dengan ketapel, persiapan lain yang dilakukan yaitu dengan menuangkan air segar ke Sungai Yamuna, sungai yang mengalir di samping Taj Mahal.
Hal itu dilakukan untuk membantu menahan bau sungai yang disebabkan oleh limbah mentah dan limbah yang dialirkan ke saluran air.
Sungai itu begitu tercemar di beberapa tempat sehingga tidak ada kehidupan laut yang bisa bertahan di dalamnya.
Upaya lain yang dilakukan untuk penyambutan Trump adalah dibangunnya sebuah tembok untuk memblokir pemukiman kumuh dari pemandangan parade yang dijadwalkan berlangsung di Ahmedabad.
Untuk yang satu ini, terjadi pro-kontra. Saat pemerintah India bersikeras menyebut bahwa itu adalah 'langkah keamanan' tetapi penduduk setempat mengatakan uang itu seharusnya digunakan untuk memperbaiki daerah mereka.
Trump dijadwalkan mendarat di India pada hari Senin untuk kunjungan dua hari dengan istrinya Melania.
Dia akan disuguhi tur akbar di Ahmedabad, kunjungan ke bekas rumah Mahatma Ghandi dan juga akan dibawa ke Taj Mahal yang terkenal saat India menegosiasikan kesepakatan perdagangan di masa depan.
Presiden telah mempertimbangkan kesepakatan perdagangan dengan pembangkit tenaga listrik Asia untuk beberapa waktu, tetapi baru-baru ini mengindikasikan bahwa itu hanya dapat ditandatangani setelah pemilihan.