Advertorial
Intisari-Online.com - Berulang kali alasan 'salah ketik' dilontarkan oleh para pejabat Indonesia di tengah kegaduhan yang terjadi.
Seperti saat terjadi kegaduhan anggaran Pemprov DKI Jakarta pada Oktober 2019 silam, di mana tertulis anggaran fantastis, Rp 82 Miliar hanya untuk lem aibon saja.
Tak berhenti di situ, baru-baru ini alasan 'salah ketik' kembali nyaring dilontarkan para pejabat.
Mahfud MD dalam kegaduhan Omnibus Law RUU Cipta Kerja mengatakan alasan serupa untuk menjelaskan kenapa dalam pasal 170 draff RUU tersebut disebut Peraturan Pemerintah (PP) bisa merubah Undang-undang (UU), padahal kedudukan UU lebih tinggi dari PP.
"Ya salah ketik sebenernya. Artinya seharusnya keliru, kan tadi sudah disepakati kalau kembali ke dasar teori ilmu perundang-undangan, bahwa yang bisa mengubah undang-undang itu hanya undang-undang (bukan PP)," jelasnya.
Selain itu, pihak Gubernur Anies Baswedan juga menjadikan 'salah ketik' sebagai alasan terkait rekomendasi Formula E di kawasan Monas, Jakarta.
Rekomendasi yang harusnya diberikan oleh Tim Sidang Pemugaran (TSP) DKI Jakarta justru tertulis bahwa rekomendasi diberikan oleh Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) DKI Jakarta.
"Enggak ada (manipulasi), kesalahan itu kan siapa saja bisa salah,
"Harusnya kalau ada kekeliruan naskah, salah input yang mengetik kali ya, diperbaiki saja," kata Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta, Saefullah.
Seolah salah ketik adalah hal biasa yang akan mudah dimaklumi sehingga dengan mudahnya dilontarkan sebagai alasan.
Padahal, salah ketik bukanlah kesalahan sepele yang bisa diabaikan.
Bahkan, kesalahan itu telah membuat perubahan besar dalam berbagai peristiwa di dunia.
Seperti hancurnya satelite sampai hilangnya uang berjumlah fantastis, Rp4,7 Triliun.
Berikut ini 'bencana besar' yang ditimbulkan oleh kesalahan pengetikan, dilansir Suar.ID dari Ranker.com:
1. Satelit iklim Mars hancur karena kesalahan kode
Pada tahun 1999, satelit senilai $ 125 juta (Sekitar Rp 1,7 Triliun) dikirim ke Mars untuk mengamati cuaca di planet tersebut.
Diharapkan satelit itu akan memberikan informasi berharga kepada NASA tentang sistem atmosfer dan lingkungan di permukaan planet tersebut.
Namun, satelit itu jatuh sebelum menyelesaikan misinya karena kesalahan ketik pada beberapa perhitungan.
Beberapa perhitungan yang memiliki nilai salah diketikkan ke dalamnya, sehingga menyebabkan satelit itu turun sangat rendah ke atmosfer.
Kesalahan ketik ini akhirnya membebani agensi dengan sejumlah besar uang, menyebabkan NASA benar-benar merombak cara menyusun proyek-proyek masa depannya.
2. Kerugian Rp 4,7 Triliun karena kesalahan ketik kecil dalam jual-beli saham
Pada tahun 2005, perusahaan Jepang Mizuho Securities berusaha menjual satu saham di J-Com di Bursa Efek Tokyo seharga ¥ 610.000 (sekitar $ 6.730) tetapi kesalahan pengetikan kecil menghancurkan segalanya.
Kesalahan ketik membuat perusahaan kehilangan sekitar ¥ 40 miliar (sekitar $ 343 juta pada saat acara) atau sekitar Rp Rp 4,7 Triliun.
Terpaksa beberapa eksekutif harus mengundurkan diri karena perdagangan yang gagal itu.
3. Terjadinya gejolak politik karena kesalahan ketik di salinan Al-quran
Pada tahun 1991, Emir Kuwait, Sheikh Jaber Al-Ahmad membubarkan parlemen untuk menghentikan anggota parlemen mengeluarkan mosi tidak percaya padanya.
Hal itu terjadi setelah salinan Al-quran yang dibuat secara bebas di tangan pemerintah memiliki kesalahan ketik dan kesalahan cetak.
Kesalahan tersebut membuat hilangnya beberapa bagian dari kitab suci tersebut.
Tak ayal hal itu menyebabkan kemarahan di antara banyak muslim di Kuwait.
Mereka berpikir bahwa Syeikh sedang mencoba untuk mengubah iman, sehingga membuatnya membubarkan badan yang telah dipilih.
4. Ribuan koin tak bisa digunakan karena kesalahan ketik dan cetak
Pada 2008, Chili mengumumkan bahwa mereka akan menerbitkan ratusan ribu koin baru.
Namun, dalam proses pembuatannya terjadi kesalahan ketik yang jelas yaitu salah nama negara, tertulis 'Chiie' di sana.
Kesalahn itu tidak bisa dimaafkan sehingga bos Mintt Gregorio Inigues dan beberapa karyawan harus dipecat dan kehilangan pekerjaannya.
5. Saluran telepon terganggu selama 6 bulan
Pada tahun 1991, jutaan orang kehilangan akses ke saluran telepon mereka karena kesalahan ketik.
Hampir semua telekomunikasi di wilayah Baltimore, Amerika Serikat, terganggu selama sekitar dua bulan.
Penyebabnya adalah bahwa huruf '6' salah diinput ke tempat yang seharusnya tertulis 'D' di sana.
Timbul kecurigaan bahwa kesalahan ketik itu adalah kesengajaan karena kedua karakter tersebut tidak berdekatan di keyboard.