Pentagon sudah menetapkan aliansi pertahanan di Asia Tenggara dan Pasifik melalui persekutuan Indo-Pasifik. Meski begitu, sekutu juga dibuat dengan Negeri "Uncle Sam".
Terutama di masa pemerintahan Presiden Donald Trump, di mana dia menggunakan pendekatan agresif seperti menaikkan tarif, hingga keluar dari perjanjian multilateral.
Sbragia menolak membeberkan jika Washington terkejut dengan langkah Filipina yang hendak keluar dari pakta militer dua negara.
Negara kepulauan itu terletak di Laut China Selatan, yang menjadi lokasi potensial bagi Beijing jika ingin mengembangkan militer di wilayah sengketa.
Sbragia hanya berkata upaya China untuk menarik sekutunya tak membuatnya terkejut. "Ini kompetisi. Kita harus melihatnya dengan jernih. Negeri ini tengah dalam tekanan," paparnya.
Dia melanjutkan, untuk menghadapi Negeri "Panda" diperlukan peningkatan strategi militer, penggunaan anggaran secara efektif, hingga menjaga teknologi AS.
Source | : | kompas |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR