Armando (59), seorang warga lokal Vallejo, Mexico City, menceritakan bagaimana kehidupan di Vallejo telah berubah.
"Aku lahir dan dibesarkan di sini dan sekarang kekerasannya jauh lebih tinggi dibanding dahulu. Ini menjadi terlalu kasar, dan para warga mulai takut."
Mereka takut sebab jumlah kasus pembunuhan wanita didasarkan atas jenis kelaminnya mulai merebak, dan itulah yang disebut Femisida.
Saat ini, mengutip BBC, telah lebih dari 700 kasus sedang diinvestigasi, tetapi aktivis sebut jumlah wanita yang dibunuh karena gender mereka jauh lebih tinggi.
Alejandro Gertz, pengacara umum Meksiko menyebut pada 2019 terdapat 1006 kasus femisida telah dilaporkan, meningkat dari tahun sebelumnya yang tercatat sebanyak 912 kasus.
Femisida telah meningkat menjadi 137% selama 5 tahun terakhir di Meksiko.
Atas hal ini, protestan telah penuhi jalan dengan sebagian besar pemrakarsanya adalah wanita, menuntut "jurnalisme bertanggung jawab" dan slogan seperti "tidak boleh ada pembunuhan lagi".
Mereka berkumpul di depan Istana Nasional, tempat Presiden Andres Manuel Lopez Obrador hidup dengan keluarganya.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR