Sementara itu dari BBC, Presiden Obrador menyebut media memanipulasi isu femisida, tetapi saat para protestan berkumpul di rumahnya hari Jumat 14/2/2020, ia mengatakan pada reporter dia tidak "sedang mengubur kepalanya dalam pasir
"Pemerintah yang kuwakili akan selalu menjamin keamanan wanita," tambahnya.
Kantor Pengacara Umum Mexico City juga sedang menginvestigasi siapa yang bocorkan foto jasad Escamilla ke media.
Sementara Claudia Sheinbaum, walikota Mexico City memposting di akun Twitternya jika jaksa penuntut akan menuntut vonis maksimal untuk terduga pelaku.
"Femisida tentu saja sebuah kejahatan tidak termaafkan," tulisnya di Twitter. "Mengerikan jika kebencian mencapai kasus ekstrim seperti Ingrid Escamilla."
Terlihat jelas, saat demonstran melakukan long march, sebuah ketakutan besar yang membuat beberapa keluarga menyaksikan dengan mata khawatir.
"Tidak ada yang aman lagi," ujar Nitzi Gonzalez (28). "Kami punya anak perempuan. Jika pembunuh tersebut bebas, apa yang terjadi?"
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR