Advertorial

Indonesia Masih Negatif Virus Corona, Cuaca dan Matahari Disebut-sebut Jadi 'Benteng' Negara Ini, Benarkah? Ini Penjelasan Ahli

Khaerunisa

Editor

Berbagai spekulasi muncul terkait kondisi Indonesia yang masih negatif dari virus corona, salah satunya faktor cuaca dan matahari, benarkah?
Berbagai spekulasi muncul terkait kondisi Indonesia yang masih negatif dari virus corona, salah satunya faktor cuaca dan matahari, benarkah?

Intisari-Online.com - Di saat virus corona menyebar ke berbagai negara di dunia, termasuk negara-negara tetangga, Indonesia masih berstatus negatif dari virus tersebut.

Bahkan, kondisi tersebut justru membuat WHO mengkhawatirkan Indonesia.

Berbagai spekulasi beredar, seperti ketidakmampuan Indonesia mendeteksi virus ini. Namun hal tersebut langsung dibantah oleh Kementerian Kesehatan.

Selain itu, muncul juga spekulasi bahwa negatifnya virus corona karena lingkungan Indonesia yang mendukung.

Baca Juga: Indonesia yang Masih Bersih dari Virus Corona Justru Bikin WHO Khawatir, Begini Reaksi Kemenkes

Perbedaan cuaca dan adanya sinar matahari disebut-sebut menjadi salah satu alasan kenapa virus Corona Wuhan atau Covid-19 hingga saat ini tidak terdeteksi di Indonesia.

Lantas apakah benar ada kaitannya antara cuaca dan juga sinar matahari terhadap negatifnya Covid-19 di Indonesia?

Menjawab pertanyaan itu, Peneliti Senior LBM Eijkman Prof. David Muljono mengatakan, hingga saat ini belum ada kaitannya antara nol kasus pasien terinfeksi Covid-19 di Indonesia dengan cuaca dan matahari.

Baca Juga: Hipertensi Kini Mengintai Anak Muda, Ketahui Cara Menanganinya, Salah Satunya dengan Memaksimalkan Manfaat Labu Siam untuk Hipertensi

"Enggak bisa dijelaskan ini, sampai sekarang belum ada kaitannya," kata David alam acara Menyikapi Virus Corona 2019-nCoV : Dari Lembaga Eijkman untuk Indonesia, di Jakarta, Rabu (12/2/2020).

Namun diakui David, kondisi cuaca dapat memengaruhi kondisi kesehatan dan memicu penyakit tertentu.

Sebagai contoh, saat cuaca sedang dalam kondisi musim dingin (winter), seseorang lebih rentan terkena penyakit.

Baca Juga: Temukan Tas Mencurigakan di Taman, Orang Ini Terkejut Isinya Anjing yang Tewas dalam Kondisi Mengerikan

Namun pada kondisi cuaca normal, tidak banyak memengaruhi kesehatan seseorang.

David berkata, Indonesia dan beberapa negara tetangga lainnya yang berdekatakan secara geografis memiliki kondisi cuaca yang relatif sama normalnya.

Bagaimana dengan matahari? Beberapa orang mengatakan, sinar matahari di Indonesia adalah alasan di balik tidak adanya kasus virus corona Wuhan atau Covid-19 di negara ini.

Baca Juga: Pesinetron Tukang Bubur Naik Haji Meninggal Mendadak Saat Syuting Acara Siaran Langsung di Televisi, Pesan Terakhirnya Buat Trenyuh Orang - Orang

Namun, hingga saat ini belum ada penjelasan atau bukti ilmiah yang mampu menjelaskan hubungan keduanya.

"Informasi ini yang saya tidak bisa jawab. Pengaruh cuaca dan matahari itu relatif," kata dia.

David hanya menganjurkan, seseorang lebih baik banyak beraktivitas di alam terbuka, terutama yang masih asri.

Dengan beraktivitas di luar ruangan, kekebalan tubuh meningkat dan pada akhirnya dapat meningkatkan kondisi fisik dan mental, terutama dalam mencegah penyakit termasuk mencegah Covid-19.

Baca Juga: Waspadai Gejala Diabetes Tipe 2, Termasuk Sering Buang Air Kecil dan Haus yang Ekstrim

Bagaimanapun, sinar matahari terbukti baik bagi tubuh karena dapat memberi sumber nutrisi seperti vitamin D dan E.

Untuk diketahui, Covid-19 akan hidup dan aktif berkembang saat berada di dalam sel inangnya (ACE2).

Tetapi jika berada di luar sel inang dan ada di suhu normal ruang lebih dari lima jam lamanya, maka virus itu akan mati.

Baca Juga: Gejala Kolesterol pada Wanita yang Berbeda karena Perubahan Hormon Setelah Menopause

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Cuaca dan Matahari Bikin Indonesia Negatif Covid-19? Ini Kata Ahli

Artikel Terkait