Tentu saja ia tak hanya makan burger, tetapi juga kerap menambahkan kentang goreng dan bir ke dalam pesanannya.
Gallagher sebenarnya sering bermain basket bersama rekan-rekannya, namun di luar itu ia tak terlalu aktif.
Itulah mengapa bobotnya kerap naik-turun. Ketakutan akan kondisi kesehatan, terutama tekanan darah tinggi, membuatnya berpikir untuk mulai berubah.
Apalagi, keluarganya memiliki riwayat kematian karena serangan jantung.
Baca Juga: Tak Perlu Malu, Ini 3 Manfaat Tidur Telanjang, Salah Satunya Turunkan Berat Badan
Selain itu, Gallagher juga ingin melihat anak-anaknya tumbuh besar, bahkan sudah mengimpikan bisa memiliki cucu.
Keinginannya untuk mengubah gaya hidup semakin besar, setelah suatu hari ia melihat berat badannya mencapai 117,9 kg.
Sebagai seorang konsultan, Gallagher menyadari dirinya banyak mengajari orang lain soal bisnis dan kehidupan.
"Namun, aku sendiri tidak menjalani prinsip-prinsip itu," ujarnya.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR