Namun rupanya hal tersebut merupakan keunggulan, karena jika diluncurkan dari kedalaman yang rendah maka ledakannya akan mampu mempengaruhi jalur Selat Hormuz.
Kapal selam Ghadir memiliki bobot 150 ton dan bertipe gabungan antara kapal selam Yugo dan Sango, yang berasal dari Korea Utara.
Bentuknya yang kecil membuat mereka sulit dikenali dan dilacak.
Masing-masing unit memiliki tabung 533 mm untuk menembakkan torpedo.
Selain itu dapat juga melemparkan ranjau di laut, dan menurut media Iran, dapat digunakan untuk membawa dan memasukkan kekuatan spesial di wilayah musuh.
Misil Khalij -e Fars
Misil balistik anti kapal Khalij -e Fars (ASBM) merupakan senjata mematikan yang dimiliki Iran.
Senjata ini siap mengkuatkan kemampuan angkatan laut Iran.
Sering disebut mesin pembawa kematian, misil yang ada di teluk Persia ini merupakan misil dengan bahan bakar padat, jangkauan jarak 300 km dengan muatan 650 kg,
Didesain mirip dengan misil Iran sebelumnya bernama Fateh - 110, yang berdasarkan misil China DF - 11A.
Media Iran menyebut ASBM sebagai misil paling penting dan canggih bagi angkatan laut Iran.
Kecepatan supersoniknya adalah keunggulan utama, dan sistem yang mampu melacak keberadaan musuh.
Jika misil lain masih berkemampuan kecepatan subsonik maka misil ini lebih cepat, dan bergerak vertikal setelah diluncurkan, segera mendapat target dari program canggih dan mengunci target serta menyerangnya.
Baca Juga: Seperti Ini Perbandingan Anggaran Banjir Jakarta dan Pelaksanaan Formula E, Beda Rp1,5 Triliun!
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR