Advertorial

Seperti Ini Perbandingan Anggaran Banjir Jakarta dan Pelaksanaan Formula E, Beda Rp1,5 Triliun!

Mentari DP

Editor

Sejumlah warganet pun kemudian mulai membandingkan anggaran untuk bencana dan pelaksanaan Formula E di Jakarta.
Sejumlah warganet pun kemudian mulai membandingkan anggaran untuk bencana dan pelaksanaan Formula E di Jakarta.

Intisari-Online.com – Pada awal tahun 2020 ini, banjir merendam sejumlah wilayah di Jakarta.

Bahkan banjir tersebut dianggap menjadi yang paling parah dalam beberapa tahun belakangan.

Selain kerugian materi, banjir yang terjadi selama lebih dari satu hari itu juga menelan puluhan korban jiwa.

Sejumlah warganet pun kemudian mulai membandingkan anggaran untuk bencana dan pelaksanaan Formula E di Jakarta.

Baca Juga: Lulus Seleksi Administratif CPNS 2019? Jangan Langsung Senang, Ini Langkah Selanjutnya yang Perlu Anda Siapkan, Termasuk Ujian SKD!

Mereka menganggap Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak serius dalam upaya pencegahan banjir.

Hal itu dibuktikan dengan jumlah anggaran yang lebih kecil dibandingkan Formula E.

Anggaran banjir

Dikutip dari pemberitaan Harian Kompas, 3 Januari 2020, alokasi APBD untuk penanggulangan banjir di Jakarta tahun 2020 hanya 1,1 persen dari total APBD DKI Jakarta.

Tahun ini, total APBD DKI Jakarta mencapai Rp87,9 triliun.

Berarti bisa dikatakan anggaran DKI untuk banjir mencapai Rp96,7 miliar.

Baca Juga: Berhasil Gulingkan Pemerintahan, Ini 5 Kudeta Militer Paling Berbahaya dalam Sejarah, Ada yang Tewaskan 15.000 Tentara!

Sementara anggaran normalisasi kali Ciliwung yang semula Rp850 miliar dipangkas menjadi Rp350 miliar.

Pemangkasan itu disebabkan oleh persoalan defisit pada sisi realisasi pendapatan di APBD DKI Jakarta 2019.

Dibandingkan APBD DKI untuk penanganan banjir 2018, jumlah tersebut masih kalah jauh.

Anggaran penanganan banjir tahun 2018 tercatat senilai Rp4,1 triliun.

Anggaran Formula E

Di sisi lain, anggaran untuk penyelenggaraan Formula E memperoleh porsi anggaran sebesar Rp1,6 triliun di RAPBD 2020.

Dikutip dari pemberitaan Kompas.com pada (19/8/2019), jumlah tersebut di antaranya untuk commitmen fee Rp360 miliar dan Rp934 miliar untuk penyelenggaraan dan asuransi Formula E.

Baca Juga: Syahnaz Sadiqah Lahirkan Bayi Kembar Laki-laki dan Perempuan: Ini 5 Faktor Paling Berpengaruh dalam Mendapatkan Bayi Kembar

Untuk dana sosialisasi dan pre-event Formula E, Pemprov DKI mengajukan anggaran senilai Rp 600 juta.

Selain anggaran yang diajukan oleh Pemprov DKI lewat Dispora, anggaran penyelenggaran juga diajukan oleh PT Jakarta Propertindo (Jakpro).

PT Jakpro sendiri merupakan badan usaha milik daerah (BUMD) yang ditugaskan oleh Anies untuk menyelenggaraan turnamen balap mobil listrik tersebut.

Untuk mengerjakan tugas itu, Jakpro mengajukan anggaran sebanyak Rp305,2 miliar.

Diketahui, Formula E sendiri rencananya akan digelar di Monas.

Meski begitu, trek balapan mobil listrik di sirkuit jalan raya perkotaan itu masih didiskusikan dan dijamin tidak akan mengganggu lalu lintas.

Tak hanya sekali, Formula E direncanakan akan digelar 5 tahun berturut-turut dari 2020, 2021, 2022, 2023, 2024.

Alasannya agar infrastruktur yang dibangun dimanfaatkan secara maksimal dan agar Jakarta jadi destinasi wisata.

(Ahmad Naufal Dzulfaroh)

(Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Membandingkan Anggaran Banjir Jakarta dan Pelaksanaan Formula E")

Baca Juga: Walau Peringkat Militer China Jauh di Atas Indonesia, Tapi Pasukan Khusus TNI AL Ini Sering Bikin Gentar Navy Seal AS, Ini Kekuatan Mereka!

Artikel Terkait