Advertorial

Ini Penyebab Mengapa Berat Badan Mudah Naik Tetapi Sulit Turun, Salah Satunya Sering Makan Makanan Ini

K. Tatik Wardayati
Mentari DP

Tim Redaksi

Meskipun sebagian besar populasi global terkena dampaknya, orang-orang tampaknya tetap abai pada masalah kesehatan.
Meskipun sebagian besar populasi global terkena dampaknya, orang-orang tampaknya tetap abai pada masalah kesehatan.

Intisari-Online.com – Teknologi semakin maju, tetapi nyatanya ini malah bikin banyak orang di dunia yang semakin gemuk.

Mengapa?

Munculnya ponsel, kemudian internet, lalu tuntutan pekerjaan, mudahnya memesan makanan, serta makanan olahan memang harus diakui mempengaruhi kesehatan dan gaya hidup manusia.

Sayangnya, gaya hidup yang dimaksud dipandang dengan sisi negatif.

Baca Juga: Kisah Dewi Hughes yang Menghipnotis Diri Sendiri untuk Bisa Turunkan Berat Badan Hingga 80 Kg, Ini 7 Trik Diet Kenyang Darinya

Hingga saat ini, perkiraan menunjukkan bahwa ada hampir dua miliar orang di seluruh dunia yang dianggap kelebihan berat badan.

Meskipun sebagian besar populasi global terkena dampaknya, orang-orang tampaknya tetap abai pada masalah kesehatan.

Satu studi menunjukkan bahwa diet memiliki tingkat kegagalan 99 persen pada semua orang dan semua program.

Para peneliti juga menemukan, kurang dari 1 persen orang yang kelebihan berat badan dapat mencapai IMT (Indeks Massa Tubuh) normal dalam satu tahun.

Baca Juga: Dijamin Berat Badan Turun dalam Waktu Empat Minggu dengan Diet Ini, Mau Coba?

Orang-orang merasa sulit untuk menghindari makanan olahan, yang meningkatkan risiko kenaikan berat badan mendadak atau obesitas.

"Alasan mengapa kita tidak bisa menurunkan berat badan adalah karena tubuh kita belum berevolusi untuk dapat memproses makanan modern," kata Susan Peirce Thompson, ahli saraf dan penulis "Buku Masakan Makan Resmi Bright Line.

"Para pelaku diet menguras tekad mereka di gym dan kemudian makan berlebihan setelahnya.”

Thompson menjelaskan bahwa makanan olahan telah "membajak otak kita" dan mencegah orang untuk fokus pada penurunan berat badan.

Beberapa makanan yang tidak sehat, tetapi sering dikonsumsi sampai saat ini adalah makanan manis atau produk mengandung gula.

Makanan ini meningkatkan kadar neurotransmitter dopamin dalam tubuh.

Ketika otak mendeteksi terlalu banyak dopamin, ia mengurangi reseptor-reseptor penting, yang memaksa tubuh kita untuk makan lebih banyak makanan yang mengandung tepung dan bergula untuk mendapatkan efek yang sama.

Makan makanan manis bersama dengan tepung, seperti kue, juga bisa menyebabkan kadar insulin yang lebih tinggi di dalam tubuh.

Peningkatan kadar insulin tersebut kemudian menghambat aliran hormon yang disebut leptin, yang berfungsi untuk memberitahu otak agar berhenti makan.

Baca Juga: Jangan Salah, Lemak Tak Selalu Bikin Gemuk Tapi Justru Bisa Bantu Diet, KoK Bisa?

Cara berhenti makan kue dan makanan manis lainnya

Thompson mengatakan, setiap orang harus membuat perubahan pola makan sederhana jika mereka ingin mengatur berat badan mereka.

Dia mengatakan, orang harus menghindari makanan yang memengaruhi cara otak mendeteksi kenyang dan keinginan makan sesuatu, seperti gula dan tepung.

Mengurangi konsumsi kue dan mengonsumsi makan pilihan yang lebih sehat, seperti buah-buahan dan sayuran, akan memungkinkan otak otomatis untuk mengambil alih dalam mengelola berat badan.

Ini berarti itu akan mengurangi hasrat makan dan membantu menyeimbangkan diet.

"Perbedaan antara menggunakan tekad dan menggunakan “otak otomatis” untuk mencapai sesuatu sangat besar," tambah Thompson.

“Ketika sesuatu menjadi otomatis, itu membebaskan sumber daya kognitif yang luar biasa untuk digunakan untuk hal-hal lain."

"Yang terbaik dari semuanya, cara makan seperti ini akan membantu kita menurunkan berat badan berlebih dengan cepat.” (Bestari Kumala Dewi)

Baca Juga: Mana yang Lebih Efektif Turunkan Berat Badan, Diet Rendah Lemak atau Rendah Karbohidrat?

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengapa Berat Badan Mudah Naik, tetapi Sulit Turun?"

Artikel Terkait