Advertorial
Intisari-Online.com – Nama Betrand Peto (13) sering menghiasi pemberitaan di Indonesia semenjak dia diangkat menjadi anak oleh Ruben Onsu dan Sarwendah Tan.
Nah, baru-baru ini Sarwendah membenarkan bahwa Betrand meminum ASI perah darinya.
Hal ini dikarenakan Sarwendah iba karena Betrand mengaku tidak merasakan ASI saat bayi.
"Dia (Betrand) juga bilang 'kakak dulu waktu kecil dikasihnya teh sama omah',” ucap Sarwendah seperti dilansir dari kompas.com pada Selasa (19/11/2019).
Baca Juga: Sering Buat Orang Ditegur atau Dimarahi, Nyatanya Melamun Punya Manfaat Penting Bagi Otak Kita Lho
“Terus aku bilang, 'kakak kalau mau, bunda ada ASI-nya. Kakak kalau mau minum boleh'.”
“Terus akhirnya semenjak itu dia nyusu.”
Pada akhirnya, Sarwendah mengatakan bahwa ia sudah menyiapkan satu kulkas berisi ASI perah untuk Betrand.
Hanya saja, Sarwendah belum menanyakan kepada dokter, perihal keputusannya memberikan ASI ke anak sambungnya tersebut.
Dilansir dari Tribunnews.com, hal ini dia lakukan semata-mata karena menganggap Betrand adalah darah dagingnya sendiri.
“Enggak tau sih, aku gak nyari soal manfaat (ASI yang diberi ke Betrand) ini,” kataSarwendahditemui di kawasan Gatot Subroto, Jakarta Pusat pada Senin (18/11/2019).
“Lebih merasa kalo memang dia mau, aku pasti kasih, karena kan sekarang juga dia anak aku semuanya sama.”
Menurutnya, ASI pasti baik untuk anak.
Oleh sebab itu, ia yakin ASI juga baik untuk Betrand yang kini duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan sudah berusia 13 tahun.
“Maksudnya gak nanya dokter, tapi ya buat anak kecil saja ada manfaatnya menurutku pasti lebih ada manfaatnya bagus lah,” katanya.
Manfaat ASI
Seperti yang kita tahu, Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan terbaik bayi di awal kehidupannya. Hal tersebut dikarenakan segudang manfaat ASI.
Tak heran bila setiap ibu sedapat mungkin memberikan ASI eksklusif kepada sang buah hati minimal dalam enam bulan pertama kehidupannya.
Dilansir dari kompas.com pada tahun 2013, dokter anak yang juga pakar laktasi, Utami Roesli, Sp.A., IBCLC., FABM menegaskan, pemberian ASI secara eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan akan menjamin tercapainya pengembangan potensi antara lain kecerdasan anak secara optimal.
Sampai kapan ibu dapat memberikan ASI eksklusif kepada buah hatinya?
Di Indonesia, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Indonesia menganjurkan untuk pemberian ASI sampai anak berusia dua tahun. Hal ini sesuai rujukan dari WHO (Badan Kesehatan Dunia).
Namun, Anda bisa melanjutkan pemberian ASI jika memang Anda dan anak Anda belum siap untuk berhenti menyusui.
Semakin lama Anda menyusui, semakin panjang dampak kesehatan yang dapat Anda dan anak Anda terima.
Seperti kita tahu, sejak konsepsi dalam kandungan hingga usia dua tahun pertama kehidupan, merupakan masa kritis.
Manfaat kesehatan ASI bagi bayi:
- 6-8 kali lebih jarang menderita kanker anak seperti leukemia limphositik, neuroblastoma, dan lymphoma maligna.
- 16,7 kali jarang kena pneumonia.
- 3 kali lebih jarang terkena risiko dirawat karena sakit saluran pernafasan dibandingkan dengan bayi yang diberikan susu formula.
- 47 persen jarang mencret, 23,5 persen jarang fatal.
- Menghindarkan dari kurang gizi, kurang vitamin dan mengurangi risiko kencing manis.
- Mengurangi risiko penyakit jantung dan pembuluh darah juga penyakit menahun seperti usus besar. - Anak biasanya lebih jarang alergi.
- Menurunkan serangan asma.
Perbedaan ASI langsung dan ASI perah
Dalam sebuah artikel kompas.com yang dirilis tahun 2012, seorang ibu bernama Bunda Abrisam (26) berasal dari Banjarmasin bertanya soal perbedaan ASI yang diperah dengan menyusui langsung.
Nah, ini jawaban Nia Umar S.Sos, IBCLC Wakil Ketua Umum AIMI.
Menjawab pertanyaan ibu mengenai perbedaan ASI yang diperah dengan menyusui langsung; memang berbeda ya.
Hal ini dikarenakan beberapa alasan.
a. Menyusui langsung bayi bisa juga mendapatkan kedekatan langsung dengan ibunya yang tidak tergantikan.
Dekapan ibu juga membuat pasangan ibu bayi bisa lebih tenang dan nyaman untuk kedua belah pihak.
b. Bayi menyusu pada payudara juga menggunakan otot-otot di mulut, rahang, dan otak yang baik untuk pertumbuhannya kelak.
Ini tidak bisa digantikan dengan ketika mereka menyusu pada media lain.
c. Segala sesuatu yang kita konsumsi jika itu lebih segar dari sumbernya tentu berbeda dengan yang sudah kita keluarkan dan simpan ya.
Karena kesegaran itu juga membawa energi hidup yang terkadang hilang ketika disimpan.
Walaupun begitu ASI Perah (ASIP) tetap baik dan bisa dikonsumsi dengan catatan disimpan sesuai ketentuan dan saran.
Kenaikan berat badan setiap bayi memang berbeda tiap bayi ibu, karena ini terkait dengan genetis dari orang tuanya juga.
Jadi, sebaiknya kita fokus kepada tumbuh kembang anak kita sendiri dan tidak membandingkan dengan orang lain, karena biasanya rumput tetangga selalu lebih hijau dibanding rumput sendiri ya.
Selain daripada itu, kenaikan berat bukan satu-satunya alat ukur pertumbuhan anak, kita bisa juga pantau dari perkembangannya seperti aktivitas fisik dan mentalnya.
Semoga jawaban saya bisa membantu Ibu dan maaf jika ada salah kata.
(Artikel ini telah tayang diKompas.com dengan judul "Samakah Kualitas ASI Langsung dan ASI Perah?")