Advertorial
Intisari-Online.com – Ingat, bahwa makanan sumber karbohidrat tidak hanya dari nasi.
Bahkan, makanan yang diklaim sebagai makanan wong ndeso ini justru kaya akan karbohidrat yang kompleks, baik untuk tubuh.
Siapa yang tak kenal dengan singkong, sebagai sumber karbohidrat yang baik ini?
Meski ada banyak manfaat singkong untuk tubuh, tetapi makan singkong tidak bisa sembarangan.
Kandungan sianida pada singkong sangat berbahaya jika tertelan. Salah mengolahnya, ada kemungkinan seseorang mengalami keracunan.
Sekitar 80 negara tropis, warganya terbiasa makan singkong. Salah satu faktornya tentu saja karena tanaman singkong mudah tumbuh meskipun saat cuaca kemarau sekalipun.
Singkong memiliki nutrisi utama berupa karbohidrat. Itulah mengapa banyak orang yang makan singkong sebagai menu utama mereka, tidak melulu nasi.
Sebanyak 98% kandungan singkong adalah karbohidrat, sisanya baru protein dan lemak.
Baca Juga: Ubah Getuk Singkong Jadi Makanan Kekinian, Bisnis Wanita 21 Tahun Ini Beromzet Rp2,2 Miliar
Pengolahannya pun beragam dan berbeda-beda di setiap negara. Selain dimakan langsung, singkong juga bisa menjadi bahan tepung tapioka untuk mengolah makanan lainnya.
Kelebihan lain dari singkong adalah gluten-free, grain-free, dan juga nut-free. Dalam setiap 100 gram singkong, terdapat 112 kalori.
Tak hanya itu, singkong juga mengandung vitamin dan mineral. Singkong yang telah direbus juga mengandung zat besi, vitamin C, dan niacin.
Hal yang terpenting adalah jangan pernah mengonsumsi singkong mentah karena masih mengandung racun.
Baca Juga: Daun Singkong Banyak Manfaatnya, Salah Satunya Bisa Membuat Kita Awet Muda Lho...
Manfaat singkong untuk kesehatan
Selain memenuhi kebutuhan karbohidrat, singkong juga kaya akan serat. Beberapa manfaat singkong untuk kesehatan tubuh adalah:
Tinggi serat
Manfaat singkong yang pertama adalah untuk pencernaan karena tingginya serat di dalamnya.
Baca Juga: Daun Singkong Banyak Manfaatnya, Salah Satunya Bisa Membuat Kita Awet Muda Lho...
Serat ini sangat bermanfaat untuk bakteri baik dalam pencernaan sehingga menekan risiko terjadinya peradangan.
Tak hanya itu, serat dalam singkong juga baik untuk metabolisme tubuh seseorang. Bahkan, singkong bisa mengurangi risiko terjadinya obesitas dan diabetes tipe.
Menurunkan risiko penyakit
Masih seputar hubungan antara singkong dan penyakit, diyakini bahwa kandungan nutrisi dalam singkong dapat menurunkan risiko beberapa penyakit tertentu.
Baca Juga: ‘Hanya’ Gara-gara Dituduh Curi Singkong, La Gode Harus Meregang Nyawa di Markas Tentara
Penyakit tersebut adalah arthritis, kanker, diare, ketidaksuburan, infeksi kulit, hingga masalah rambut seperti kerontokan rambut dan ketombe.
Namun khusus untuk kanker, penelitian seputar hal itu masih terus dikembangkan karena belum ada bukti secara ilmiah.
Efek samping singkong
Meskipun manfaat singkong dapat memenuhi nutrisi dan baik untuk pencernaan, perlu diingat bahwa singkong juga bisa beracun.
Baca Juga: Ya, Ampun! Indonesia Impor 1.200 Ton Singkong, Benarkah Pasokan dalam Negeri Tidak Cukup?
Kandungan sianida di dalamnya bisa menyebabkan seseorang mengalami mual, sakit kepala, sulit bernapas, kebingungan, hingga hilang kesadaran.
Hal ini bisa saja terjadi ketika singkong tidak diolah dengan tepat atau bahkan dimakan dalam kondisi mentah.
Risiko mengalami keracunan bisa semakin besar apabila yang mengonsumsi adalah anak kecil.
Tak hanya itu, singkong juga bisa berpengaruh pada fungsi tiroid terutama bagi ibu hamil.
Baca Juga: Hebat! Dengan Modal Rp2,2 Juta, Mantan Napi Ini Meraup Omzet Ratusan Juta dari Jualan Singkong
Ada yang menyebut bahwa makan singkong berlebihan dapat menyebabkan hipotiroidisme.
Bahkan hal ini juga masih berlaku ketika ibu hamil telah berada di fase menyusui.
Kandungan fitoestrogen dalam singkong bisa saja terserap ke ASI dan berpengaruh pada fungsi tiroid bayi.
Cara mengolah singkong yang aman
Baca Juga: Singkong Goreng Aditya, Ueempuk dan Ueenaak
Untuk memastikan mendapatkan manfaat singkong dan nutrisi yang tepat serta tidak keracunan, penting untuk tahu bagaimana mengolah singkong yang aman.
Agar aman dikonsumsi, beberapa cara mengolah singkong adalah:
Dikupas
Pastikan sudah mengupas bagian akar singkong. Bagian ini memiliki konsentrasi sianida paling tinggi.
Baca Juga: Gorengan Buntut Singkong
Direndam
Merendam singkong dalam air selama 4-5 hari sebelum memasaknya juga bisa mengurangi risiko keracunan substansi berbahaya
Dimasak
Mengolah singkong yang paling aman adalah dengan memasaknya. Proses memasak ini harus benar-benar menyeluruh sehingga seluruh bagiannya matang sempurna.
Baca Juga: Mana yang Lebih Efektif Turunkan Berat Badan, Diet Rendah Lemak atau Rendah Karbohidrat?
Padukan dengan protein
Anda juga bisa memadukan singkong dengan protein lainnya. Tak hanya menjadi sajian yang lezat, protein juga bisa menghilangkan kandungan sianida yang beracun.
Cara di atas juga tetap harus dilakukan meskipun yang diolah adalah singkong yang telah dibekukan dalam freezer.
Singkong yang aman langsung dikonsumsi adalah jenis tepung singkong karena sudah melewati proses panjang sebelumnya.
Baca Juga: Singkong Pun Bisa Diolah Menjadi Beras
Ketika membeli singkong, coba periksa juga warna bagian akarnya. Idealnya, warnanya adalah putih seperti salju dan beraroma segar.
Namun jika aromanya tidak sedap dan bagian akarnya sudah benyek, sebaiknya hindari membelinya.
Makan singkong memang bermanfaat bagi tubuh, namun ingat untuk tetap bijak dan tahu betul cara mengolahnya.
Selain singkong, ada banyak alternatif lain yang bisa jadi sumber karbohidrat. (Wisnubrata)
Baca Juga: Singkong, Makanan Kaya Manfaat
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kenali Kandungan Nutrisi dan Manfaat Singkong untuk Tubuh"