Advertorial
Intisari-Online.com -Pemilihan Presiden 2019 yang baru selesai dilakukan terus saja memicu perbincangan, bahkan perdebatan di dunia maya.
Terbaru, muncul isu boikot nasi padang terkait hasilquick count yang menyatakan pasangan nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin kalah telak di Sumatera Barat.
Sampai berita ini diturunkan (24/4), pasangan tersebut disebutkan hanya memperoleh suara 13 persen di negeri minang tersebut.
"Jadi malas makan di rumah makan Padang, kayaknya rakyat yang harus membalas, bangkrutkan semua rumah makan Padang," tulis salah seorang pendukung Jokowi di Facebook miliknya.
Baca Juga : Halimah Yacob, Mantan Penjual Nasi Padang yang Akan Jadi Presiden Wanita Pertama di Singapura
Postingantersebut kemudian direspons oleh pengguna Facebook lain "Ide bagus nih. Gmn spy bs buat gerakan anti makan masakan Padang ya. Biar tau rasa mereka. Dah di kasih banyak ma Pakdhe masih juga balasannya nyakitin Pakdhe. Gila emang!"
Meski ide boikot nasi padang itu sendiri belakangan dipertanyakan kesungguhannya, rasanya kita pantas mengulas makanan yang cocok hampir di seluruh lidah orang Indonesia itu.
Salah satunya adalah isu mengenai kandungan sandan dan minyak pada nasi padang yang membuatnya 'ditakuti' oleh sebagian orang.
Faktanya,dalam satu piring nasi padang, terdapat "penawar" dari kolesterol tersebut. Apa itu? Mari kita simak uraiannya di bawah ini.
Baca Juga :Sedang Diet Tapi Tergoda Nasi Padang? Lakukan Ini Agar Diet Anda Tak Terganggu
Menurut dari data komposisi pangan Indonesia, seporsi nasi padang itu sama dengan seporsi nasi campur dan nasi rames. Memiliki kandungan kalori yang cukup tinggi, yaitu 155 Kal.
Sedangkan kandungan proteinnya sebesar 10,3 g, lemak sebesar 4,2 g, dan air sebesar 65,8 g.
Bahkan kandungan karoten total dalam seporsi nasi padang ini berkisar 3.140 mcg.
Angka tersebut tergolong cukup tinggi. Karena beberapa menu lauk dalam nasi padang ini menggunakan kunyit dan cabai merah yang mengandung karoten tinggi.
Baca Juga :Tak Selalu Jahat Bagi Tubuh, Kita Boleh Konsumsi Nasi Padang, Namun ada Tapinya...
Melansir dari Kompas.com, seorang ahli gizi dari RS Pondok Indah - Pondok Indah, dr Juwalita Surapsari, SpGK menuturkan, dirinya juga menyantap makanan dari tanah Minang ini.
Dalam episode perdana Rate My Plate yang diadakan di cabang baru restoran Padang Merdeka, Jl. K. H. Abdullah Syafe'i no 2, Tebet, Jakarta Selatan, dr Juwalita berbincang mengenai nutrisi nasi padang.
"Sebetulnya tidak ada patokan berapa kali seminggu, berapa kali sebulan (mengonsumsi nasi padang). Tapi pilihannya itu yang paling penting," ungkap dr Juwalita.
Selain itu, dr Juwalita menyebutkan bahwa porsi nasi putih dalam sepiring nasi padang ini terlalu banyak, setidaknya harus dikurangin seperempat porsi dari nasi putih tersebut.
Karena terlalu banyak karbohidrat juga tidak baik bagi tubuh.
Pertimbangan pemilihan lauk juga harus diperhatikan.
"Sebetulnya tidak masalah kalau memilih 2 lauk protein hewani, tapi rendang ini kalorinya tinggi banget, daging sapinya saja kandungan kalorinya lebih tinggi dibanding daging ayam tanpa kulit," ujarnya.
Dalam pembutaan rendang yang lama dengan menggunakan santan yang cukup banyak, ini juga mengandung kalori sekitar 200-250 Kal hanya dalam 1 potong daging.
Baca Juga :Halimah Yacob, Mantan Penjual Nasi Padang yang Akan Jadi Presiden Wanita Pertama di Singapura
Bahkan menu telur dadar dalam masakan padang ini menggunakan minyak yang banyak. Tujuannya agar matang merata. Tapi jadinya kalori telur dadar tersebut jadi lompat hingga kurang lebih 150 Kal.
Bahkan sayur nangka yang mengandung serat ini malah dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat akibat penggunaan santan dalam pembuatannya.
Sedangkan sayur daun singkong dianggap penyelamat dalam sepiring nasi padang, karena sayur ini hanya direbus sebentar dan ditambahkan bumbu secukupnya.
Untuk diketahui sayur daun singkong mengandung serat yang bermanfaat sebagai penambah rasa kenyang dan menghambat penyerapan lemak dalam makanan.
Bahkan dalam sayur daun singkong mengandung karoten yang cukup tinggi.
Hal ini tentu baik bagi sistem pencernaan dan metabolisme tubuh.
Namun, biasanya para pedagang nasi padang ini hanya memberikan sayur daun singkong dalam jumlah yang sedikit.
Mulai sekarang perhatikan jumlah dan pilihan lauk dalam mengonsumsi nasi padang.
Jangan lupa, mintah setengah porsi nasinya, dan sayur daun singkoknya 2 kali lipatnya.
(Nikita Yulia Ferdiaz)
Artikel ini sudah tayang di Health.Grid.Id dengan judul "Nasi Padang Ternyata Menyehatkan, Ahli Gizi: Sayur Daun Singkong Menyelamatkan Sepiring Nasi Padang".
Baca Juga :Sama-sama dari Minang, Ternyata Nasi Kapau dan Nasi Padang Itu Berbeda Lho