Intisari-Online.com - Mengenakan kerudung dan pakaian berwarna putih-hitam, orang akan mengira mereka adalah seorang biarawati Katolik.
Namun, mereka bukanlah kelompok beragama.
Malahan, mereka merupakan anggota The Sisters of the Valley. Persaudaraan yang meyakini kekuatan medis ganja.
Berada di utara California, AS, organisasi itu menanam ganja di lahan penuh matahari, terselip di antara kebun anggur dan apel.
Dilansir ABC News September 2018, para "biarawati" The Sisters of the Valley menggunakan kandungan cannabidiol (CBS) untuk keperluan medis.
"Mereka menganggapnya rami karena tidak akan membuat penggunanya teler, tetapi ini adalah ganja," kata Suster Kate, yang nama aslinya Christine Meeusen.
Kate menerangkan, mereka meyakini khasiat mariyuana untuk pengobatan dan mengklaim bisa mengembangkan cairan untuk membuat konsumennya tak teler.
The Sisters of the Valley menyatakan, mereka menjual obat untuk berbagai jenis keluhan, seperti asma, radang sendi, dan kecemasan.
Produk mereka yang paling banyak dicari adalah khusus perdagangan, di mana mereka mengklaim meraup 3.000 dollar AS, sekitar Rp 42 juta, per hari.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR