Dua pekan lalu, intelijen AS kemudian melakukan pemetaan, dan menemukan lokasi persembunyian Baghdadi terletak di desa Barisha.
Namun Trump baru mengetahui operasi itu tiga hari jelang eksekusi. Sebagai bagian dari rencana, AS butuh izin Rusia untuk terbang di atas wilayah udaranya.
Washington tidak mengungkap bahwa mereka hendak menangkap Baghdadi. Melainkan mereka hanya memberi tahu bahwa Moskwa akan "menyukainya".
Dalam konferensi pers Minggu (27/10/2019), Trump menuturkan bahwa Pemimpin ISIS itu mati sebagai pengecut, dengan "menangis dan mejerit".
Pertanyaan pun muncul mengapa presiden 73 tahun itu bisa mengetahui detil tersebut. Sebab, video itu diambil dari helikopter.
Sementara itu, harta karun emas, perak, dan uang bernilai Rp 361 miliar yang disembunyikan ISIS di padang gurun Irak dilaporkan ditemukan oleh gembala.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ade S |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR