Advertorial
Intisari-online.com - Baru saja kabar tersiar, pemimpin ISIS Abu Bakr Al-Baghadadi dikabarkan tewas dengan meledakan rompi saat digrebek.
Meski belum ada pernyataan resmi, CNN mengatakan tes DNA dan biometrik memastikan ia adalah Al-Baghadi.
Selama ini ISIS masih merupakan kelompok militan paling berpengaruh di Timur Tengah.
Nama ISIS begitu menggema sebagai kelompok terror yang meresahkan sekaligus menebar ancaman di berbagai negara.
Sebagai kelompok teror paling berbahaya dan berpengaruh secara Internasonal, rupaya ISIS memiliki jumlah kekayaan yang sangat fantastis.
Kelompok yang dipimpin oleh Abu Bakar al-Baghadadi telah berkembang sangat cepat dan juga memperoleh kekayaanya dengan cara cepat.
"Mereka menggunakannya untuk membayar gaji para pejuang dan sampai batas tertentu untuk mengatur kekhalifahan dan membayar pegawai sipil," menurut laporan intelijen AS.
Selain itu dinyatakan bahwa kelompok itu akan mengirim uang kepada para pejuang ISIS yang selamat yang terlibat dalam pertempuran.
Seluruh organisasi memiliki sekitar 20.000 hingga 31.000 pejuang, sesuai dengan data intelijen AS.
Sebuah situs The New Worth Celebrity, kemudian melaporkan soal kekayaan yang dimiliki ISIS sekitar 2 milliar Dollar As (Sekitar Rp28 triliun).
Lalu dari manakah mereka memperoleh uang sebanyak itu?
Rupanya jumlah tersebut adalah hasil dari penjualaan minyak mentah yang menghasilkan 1,5 Juta Dollar AS (sekitar Rp2milliar).
Namun masih banyak sumber penghasilan lain yang membuat mereka kaya raya.
Mereka mengumpulkan 20 % pajak penghasilan atas lebih dari 10 juta penduduk, 40 persen kendali produksi gandum Irak, dan hampir 46 juta Dollar AS (Rp 640 milliar) untuk tebusan dari kasus penculikan setiap tahun.
Mungkin banyak sumber penghasilan mereka, tetapi minyak adalah sumber pendapatan utama kelompok teroris ini.
ISIS mengendalikan 10 ladang minyak melalui Irak dan Suriah. Kedua wilayah ini dijuluki oleh kelompok militan ini 'Black Gold.'
Minyak tentu diperlukan oleh warga sipil yang tinggal di wilayah ISIS, dan juga bahan bakar mesin perang.
Kelompok ini menjual sekitar 34.000 hingga 40.000 barel minyak mentah setiap hari kepada para pedagang independen, dan masuk ke pasar gelap yang memberi mereka lebih dari 1,5juta per hari (Rp2 milliar).
Organisasi ini juga bertindak seperti mafia yang mengumpulkan pajak dari berbagai barang komersial seperti truk dan menara pemancar, menurut Ahram.
Bahkan mereka memiliki otoritas pajaknya pada beberapa toko dan setiap tokonya membayar 20 Dollar AS sekitar Rp200 ribu untuk utilitas dan keamanan.
Ketika militan ISIS terus menguasai bagian-bagian di Suriah dan Irak, daerah-daerah yang kaya akan sejarah ini telah memacu pasar gelap untuk pedagangan artefak kuno.
Hal inilah yang dilaporkan telah dimanfaatkan oleh ISIS.
Seorang pejabat intelijen senior bahwa ISIS telah menggunakan barang antik yang dijarah sebagai sumber pendapatan ketika anggotanya mulai bergerak ke Suriah timur pada akhir 2012, namun tak disebutkan berapa angka penjualan tersebut.
Namun, dari praktik-praktik tersebut ISIS telah mendatangkan 12 Dollar As per bulan (Rp168 Milliar) dan 1-3 Juta Dollar As per hari (Rp14-42 Millar). (Afif Khoirul M)
Baca Juga: Mengapa Bentuk Alis Kita Tidak Simetris? Ternyata Ini Jawabannya!