Advertorial
Intisari-Online.com -Salah satu hal yang menjadi sorotan publik dalam suasana pemerintahan Indonesia adalah bergabungnya Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dalam susunan kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Saya bersama saudara Edhy Prabowo, kami diminta untuk memperkuat kabinet beliau," kata Prabowo setelah dipanggil dan bertemu Jokowi di Istana Negara, Senin (21/10/2019).
Prabowo pun menyatakan kesiapannya untuk membantu Presiden Jokowi, "Dan saya sudah sampaikan keputusan kami dari partai Gerindra apabila diminta, kami siap membantu dan hari ini resmi diminta dan kami sudah sanggupi untuk membantu."
"Saya beliau izinkan untuk menyampaikan bahwa saya diminta membantu beliau di bidang pertahanan," tambahnya.
Ia pun mengucap akan bekerja sekeras mungkin untuk mencapai apa sasaran yang telah ditentukan oleh pemerintahan Jokowi.
Meski bergabungnya Prabowo dalam kabinet Jokowi ini tidak begitu mendapat respon yang baik, nyatanyaperistiwa ini mengingatkan pada kisah lawas dari Presiden AS.
Prabowo pun pernah menyinggung Mantan Presiden Amerika Serikat, Abraham Lincoln yang pernah memberikan jabatan pada sang rival, William Seward.
Hal itu pernah disampaikan Prabowo di rumahnya, Hambalang, Bogor.
Baca Juga: Rusiah Sardjono, SH., Menteri Sosial Pemerintahan Soekarno yang Bekerja Sambil Gendong Anaknya
Berikut kisah Presiden Abraham Lincol dan William Seward dirangkum dari National Public Radio, Inc (US).
Perlombaan nominasi Partai Republik tahun 1860 merupakan salah satu kontes politik terbesar dalam sejarah Amerika.
Persaingan itu melibatkan Abraham Lincoln, Salmon Chase, dan William Seward.
Penulis buku Walter Stahr berbicara pada host Weekends All Things, Guy Raz tentang biografi terbarunya "Seward: Lincoln's Indispensable Man."
Walter Stahr menggambarkan bagaimana seorang pria yang merupakan lawan paling sengit dan paling kritis Lincoln akhirnya menjadi penasihatnya yang paling setia dan tepercaya, berikut garis besarnya.
William Seward Kalah dalam Pemilu
Seward kecewa karena kalah dalam pemilihan tahun 1860. Dia tidak banyak bicara. Delapan minggu dilaluinya dengan keheningan.
Hingga pada awal Agustus, ia akhirnya keluar dan menemui teman-teman politiknya.
Baca Juga: Berani Ganggu Kawanan Singa Sedang Berburu, Buaya Ini Berakhir Seperti Ini
Lincoln Menjadikan Seward sebagai Menteri Luar Negerinya
Lincoln mengajukan tawaran pada Seward pada awal Desember untuk menjadi menteri luar negeri.
Di Amerika Serikat, jabatan menteri luar negeri terbilang cukup kuat dibanding menteri-menteri yang lain.
Dapat dikatakan, menteri luar negeri tepat di bawah jabatan sebagai presiden dan wakil presiden.
Menawari rivalnya jabatan, Lincoln melakukannya dengan cara yang sangat cerdik.
Lincoln menulis surat formal dan surat informal.
Dalam surat informal, ia berkata, "Anda tahu, beberapa surat kabar mengatakan saya akan menawarkan Anda posisi, tetapi hanya sebagai formalitas. Jangan percaya mereka. Saya benar-benar ingin Anda sebagai menteri luar negeri. Saya pikir Anda adalah orang terbaik untuk pekerjaan itu dan negara membutuhkan layanan Anda."
Surat kedua, yaitu surat formal berisi penawaran resmi Lincoln untuk menjadikan Seward sebagai menteri.
Seward menerimanya.
Meski mereka berdua sempat bersaing, tapi ada satu kesamaan dalam diri mereka, yaitu Lincoln dan Seward sama-sama mencintai Amerika.
Seward Mengubah Pandangan tentang Lincoln
Seward memang harus menghormati Lincoln sebagai seorang pemimpin, tetapi ia juga menjadi bersahabat dengan Lincoln.
Hal ini sempat disesalkan oleh beberapa rekan Kabinet Seward.
Saat ada rapat kabinet, Presiden dan Menteri Luar Negerinya, Seward berjalan melewati pintu bersama-sama sambil bercanda.
Hal yang akan mereka diskusikan dalam rapat kurang lebih telah diputuskan beberapa menit sebelumnya oleh Lincoln dan Seward.
Lincoln pun sering berkeliaran ke rumah Seward.
Seward tinggal di Lafayette Square, hanya beberapa langkah dari Gedung Putih.
Mereka bersama untuk membicarakan beberapa masalah, berbagi cerita.
Lincoln nampaknya senang menghabiskan waktu bersama menterinya itu.
Keduanya pun tetap bersahabat hingga akhir hayat Abraham Lincoln tahun 1865.(Tiara Shelavie)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jokowi Rangkul Prabowo Mirip Kisah Presiden AS Abraham Lincoln yang Menjadikan Saingan sebagai Rekan