Advertorial
Intisari-Online.com - Seorang penumpang pesawat baru saja membuat jagat media sosial merasa jijik.
Dilansir dari The Sun, Senin (21/10/2019), pria yang tidak disebutkan namanya itu telah dipermalukan di Instagram oleh banyak orang yang merasa jijik.
Gambar, yang diunggah ke akun Instagram Passenger Shaming, menunjukkan dua kaus kaki putih yang dijepitkan di jendela pesawat.
Seorang mantan pramugari sebelumnya telah memperingatkan para tamu untuk tidak bepergian tanpa kaus kaki atau sepatu.
Hal itu lantaran lantai kamar mandi sering kali tertutup oleh urin.
Diketahui bahwa ini bukanlah kali pertama ada penumpang yang mencuci pakaian di pesawat.
Pernah ada sorang wanita kedapatan mengeringkan celana dalamnya menggunakan lubang yang tidak sengaja terdengar di tengah penerbangan.
Sekelompok pelancong juga pernah kedapatan mencoba mengeringkan pakaian mereka, dengan menggantungkan pakaian renang basah mereka di belakang kursi.
Insiden pesawat mengerikan lainnya termasuk penumpang yang memberikan pedikur di kabin kepada seorang pria yang tidur di bawah kursinya selama penerbangan.
Terkait kejadian kaus kaki, postingan fotoitu secara sarkastik diberi judul: "Saya sedang mencuci pakaian dalam perjalanan ke LA akhir pekan ini! #MULTITASKING."
Postingan itu mendapat komentar dari salah satu penggunanya:
"Aku bisa membayangkan bau keju dari kaus kaki basah yang menjijikkan itu."
Yang lain berkata: "Apa yang salah dengan orang ini?"
Sementara yang lain lagi mengeluh tidak dapat menggunakan jendela di pesawat itu tadi.
Seorang wanita menambahkan:
"Saya mengingat kejadian seperti itu berkali-kali dengan putra saya saat terbang..
Lain kali saya akan mengingat tentang jus kaki."
Baca Juga: Jika Kim Jong Un Digulingkan, Inilah Sosok Orang yang Akan Menggantikannya
Yang lain menyetujui dan berkomentar:
"Saya tidak akan pernah mengangkat kepalaku ke jendela lagi."
Sementara itu tadi orang-orang yang berkomentar negatif, ada juga beberapa yang bernada optimis.
"Lebih baik dia menjemur di jendela, daripada di ventilasi udara."