KAMI mengepung Istana Negara lantaran Soekarno masih mempertahankan sejumlah orang yang dianggap 'sayap kiri' dalam kabinet.
Ketika suasana mendesak, keluarlah Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) yang dikantongi Letjen Soeharto.
Kabinet Dwikora II pun ambruk dan digantikan Kabinet Dwikora III pada 30 Maret 1966.
Melansir Kompas.com, pengumuman Supersemar itu tidak berarti penyerahan kekuasaan dari Presiden ke Men/Pangad Letjen Soeharto.
Namun akhirnya bersama Supersemar itu pula Soekarno lengser dan dijadikan tahanan politik, digantikan oleh Soeharto yang naik sebagai presiden.
Penulis | : | Nieko Octavi Septiana |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR