Advertorial
Intisari-Online.com – Beberapa waktu belakangan ini ramai diberitakan aktris Korea, Sulli yang mengakhiri hidupnya sendiri.
Bisa dikatakan bahwa apa yang dialaminya menunjukkan gejala-gejala depresi.
Meski tidak semua penderita depresi akan mengakhiri hidupnya, namun tidak mudah bagi mereka dalam menjalani hidup.
Mereka memilih tidak menceritakan masalahnya, apalagi mencari pengobatan. Kondisi ini sebenarnya sangat berbahaya karena dapat membuat penderita semakin terpuruk.
Baca Juga: Sulli Meninggal Dunia di Usia 25 Tahun, Ini Usia-usia Rawan Stres dan Depresi!
Jika kerabat atau keluarga kita adalah salah satunya, sebagai orang dekat kita perlu memberikan bantuan untuk meringankan beban mereka.
Sebelumnya, ketahui dulu apa saja gejala khas depresi.
Misalnya saja menutup diri, kehilangan minat melakukan aktivitas sehari-hari, tidak nafsu makan, atau lebih banyak tidur.
Agar tidak memperburuk kondisi depresi, ketahui apa yang sebaiknya tidak kita katakan atau lakukan.
1. Jangan gampang tersinggung
Depresi yang dialami teman atau keluarga kita bukan salah kita maupun mereka.
Cobalah untuk tidak tersinggung jika mereka marah atau frustrasi, tiba-tiba membatalkan janji, atau malas melakukan banyak hal.
Pada titik tertentu Anda mungkin ingin sedikit menjaga jarak dengan mereka. Hal itu tak menjadi masalah, namun hindari menyalahkan mereka karena akan menambah perasaan negatif. Tunjukkan bahwa Anda mendukungnya dan peduli pada mereka tanpa syarat.
Mungkin Anda merasa lelah menghadapinya, Anda bisa mengambil jeda sejenak untuk mengembalikan energi atau curhat pada sahabat.
2. Jangan mencoba memperbaiki
Depresi adalah kondisi kesehatan mental serius dan membutuhkan perawatan medis.
Anda mungkin sulit memahami perasaan mereka yang mengalami depresi karena tidak berada pada posisi mereka.
Alih-alih mencoba memperbaiki atau menyembuhkan, yang bisa kita lakukan hanyalah menunjukkan kepedulian dan cinta.
Anda bisa mengajaknya berkonsultasi ke psikiater tanpa memaksanya. Tunjukan bahwa Anda siap menemaninya dan menjadi pendengar setianya.
3. Hati-hati memberi saran
Perubahan pola hidup seringkali bisa membantu gejala depresi, misalnya saja olahraga ringan atau menjalankan hobi favorit.
Namun akan sulit bagi mereka melakukannya ketika depresi melanda. Anda mungkin ingin memberikan saran agar ia mau melakukan hal-hal menyenangkan.
Namun meskipun saran tersebut positif, ia mungkin tidak ingin mendengarkan. Mereka perlu waktu untuk bisa menerima informasi tersebut.
Maka, hal terbaik yang bisa dilakukan adalah mendengarkan mereka dan hindari memberi saran sampai mereka sendiri yang bertanya.
4. Jangan mengecilkan atau membandingkan
Jika temanmu berbicara tentang depresi yang mereka alami, Anda mungkin ingin merespons dengan kalimat seperti: "aku mengerti" atau "kita semua pernah mengalami itu".
Tapi, Anda tak bisa mengatakan itu jika belum pernah mengalaminya. Sebab jawaban tersebut bisa mengecilkan perasaan mereka.
Depresi bukan sekadar sedih atau perasaan down. Depresi bisa terus menetap cukup lama dan berdampak pada banyak hal, seperti suasana hati, hubungan, pekerjaan, atau sekolah.
Membandingkan apa yang dialami temanmu dengan masalah orang lain sama sekali tidak akan membantu.
Membantu mereka memvalidasi rasa sakit yang dirasakan adalah apa yang dibutuhkan.
Katakan kalimat seperti: "aku bisa membayangkan apa yang Anda alami. Aku tahu tidak bisa membuatmu merasa lebih baik, tapi ingatlah bahwa Anda tidak sendiri."
5. Jangan paksa mereka melakukan pengobatan
Obat bisa membantu mengatasi depresi, tapi belum tentu bekerja bagi semua orang.
Beberapa orang tidak menyukai efek sampingnya dan lebih memilih mengobati depresi dengan terapi atau pengobatan alami.
Bahkan jika Anda berpikir mereka butuh antidepresan, ingatlah bahwa memilih penanganan adalah hak pribadi seseorang.
Bagi sebagian orang, obat adalah kunci meraih ketenangan saat terapi dan melangkah ke arah pemulihan.
Bagaimana cara membantunya? Depresi bisa meningkatkan risiko seseorang menghilangkan nyawanya atau melukai dirinya sendiri.
Jadi, penting untuk mengetahui tanda-tandanya dan membantunya agar mereka tidak makin tenggelam.
Ketika mereka mengatakan atau mengisyaratkan keinginan bunuh diri, jangan anggap remeh.
Tetaplah bersama mereka hingga perasaan ingin bunuh diri tak lagi ada. Pastikan mereka jauh dari senjata tajam atau obat-obatan terlarang.
Anda mungkin khawatir membahas soal bunuh diri akan membuat mereka melakukannya.
Namun, hal itu sebetulnya sangat membantu. Yang mereka butuhkan hanyalah didengarkan.
Ajak mereka untuk membicarakan masalahnya kepada terapis, jika hal itu belum dilakukan.
Tawarkan bantuan untuk membuat perencanaan yang aman jika mereka sempat berpikir untuk merealisasikan dorongan untuk mengakhiri hidup. (Nabilla Tashandra)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jangan Lagi Ada Sulli yang Lain, Hindari 5 Ini Pada Orang yang Depresi"
Baca Juga: Hati-hati, Perubahan Fisik dan Emosional Selama Kehamilan Terkait dengan Depresi