Advertorial
Intisari-Online.com – Beberapa waktu belakangan ini sangat gencar kita disarankan untuk mengonsumsi protein lebih banyak.
Salah satu protein non-hewani yang disarankan untuk dikonsumsi adalah makanan berbasis kedelai.
Kedelai dikenal sebagai sumber protein, kalsium, vitamin B, serat, asam lemak tak jenuh yang baik, zat besi, dan seng.
Konsumsi kedelai juga telah dikaitkan dengan pengurangan risiko penyakit jantung.
Baca Juga: 5 Jenis Makanan Ini yang Bisa Bantu Kurangi Berat Badan, Termasuk Kacang Kedelai
Sebagian orang menambahkan kedelai ke dalam menu makanan sehari-hari mereka.
Beberapa orang bahkan menggunakan makanan berbahan dasar kedelai sebagai alternatif pengganti daging, karena manfaatnya bagi kesehatan.
Namun, sebagian orang menghindari mengonsumsi kedelai terlalu banyak.
Pasalnya, kedelai memiliki jumlah isoflavon yang tinggi, yang menurut para ahli bisa berkontribusi pada perkembangan kanker payudara.
Isoflavon memiliki sifat yang bertindak seperti estrogen atau hormon seks utama wanita.
Mereka mengikat reseptor estrogen dalam tubuh dan memicu pertumbuhan kanker.
Namun, para peneliti mencatat ada sedikit bukti yang mendukung hubungan antara kanker dan konsumsi kedelai.
Tapi beberapa penelitian juga menunjukkan temuan yang bertentangan, yang menyebut kedelai sebenarnya bisa mencegah penyakit tersebut.
Sebuah penelitian terhadap 6.000 wanita dengan kanker payudara di AS menunjukkan, bahwa konsumsi kedelai yang lebih tinggi menunjukkan adanya penurunan 21 persen dalam kematian peserta.
Para peneliti mengatakan, risiko kematian akibat penyakit ini secara signifikan menurun pada wanita dengan kanker payudara yang lebih agresif.
"Temuan kami menunjukkan bahwa, untuk wanita dengan kanker payudara hormon-reseptor-negatif, konsumsi kedelai mungkin berpotensi memiliki efek menguntungkan untuk meningkatkan kelangsungan hidup," kata Fang Fang Zhang, seorang profesor dari Universitas Tufts di Massachusetts.
Namun, kedelai mungkin bukan alasan utama yang menurunkan risiko kematian pada wanita penderita kanker payudara.
Sebagian besar diet sehat umumnya menyertakan kedelai sebagai makanan yang direkomendasikan.
Baca Juga: Mana yang Lebih Baik untuk Tubuh, Susu Almond atau Susu Kedelai?
Ini berarti mungkin ada faktor-faktor lain yang membantu melawan efek kanker payudara.
Pola diet ini menerapkan makanan-makanan yang diolah dengan sehat.
Selain dari makanan, para peneliti juga harus mempertimbangkan faktor eksternal.
Dalam sebuah studi terpisah, sebuah tim menemukan bahwa menyesuaikan indeks massa tubuh (BMI) peserta menurunkan risiko kanker payudara, meskipun konsumsi kedelai rendah.
"Makanan berbahan kedelai biasanya dimakan sebagai pengganti makanan berlemak jenuh tinggi lainnya."
"Seperti daging berlemak dan produk susu berlemak," kata JoAnn Pinkerton, seorang profesor kebidanan dan kandungan di University of Virginia Health System.
"Di mana sebagian besar makanan kedelai secara alami rendah lemak jenuh," pungkasnya. (Bestari Kumala Dewi)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Baik dan Buruknya Konsumsi Kedelai untuk Kesehatan Wanita"
Artikel ini adalah bagian dari kampanye #pedulitubuhmu yang dibuat Intisari. Nantikan infografis-infografis menarik berisi fakta-fakta kesehatan di akun Instagram@pedulitubuhmu.